TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang mengajak Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa beserta wakilnya, Emil Elestianto Dardak serta Gubernur Riau Syamsuar dan wakilnya, Edy Natar Nasution untuk mengunjungi Rumah Tahanan (Rutan) KPK yang berada di belakang gedung utama.
Baca: KPK Serahkan 3 Aset Koruptor Senilai Rp 110 M ke Kejagung dan BNN
Saut berkelakar bahwa dirinya ingin menyemangati empat orang pimpinan tersebut agar tak masuk rutan suatu saat nanti. "Ada semangat bahwa sampai kapanpun tidak akan masuk ke ruangan ini lagi, sehingga cukup sampai sini saja (pelataran rutan)," ujar dia, Rabu, 20 Februari 2019.
KPK menerima kunjungan dari tiga pasang gubernur dan wakil gubernur dari tiga wilayah berbeda. Dari Jawa Timur, ada Khofifah dan Emil Dardak. Kemudian Riau ada Syamsuar dan Edy Natar, dan Jambi ada Fachrori Umar. Namun Fachrori Umar tak tampak saat kunjungan ke rutan KPK.
Dalam kunjungan tersebut, KPK memberikan tataran preventif perihal pencegahan korupsi. Mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, dan mentoring. "Kami ingin mendapat guidance langkah pencegahan korupsi. Bagaimana kami memaksimalkan transparasi di seluruh pelayanan dan kebijakan yang kami keluarkan," kata Khofifah.
Setelah itu, Saut kemudian mengajak Khofifah, Emil, Syamsuar dan Edy Natar untuk masuk ke dalam halaman rutan setelah pos penjagaan. Selang lima menit, para pimpinan tersebut menyudahi kunjungannya.
Simak juga: KPK Periksa Anggota DPR Sukiman untuk Kasus Suap Papua Barat
"Semuanya ada stick and carrot. Kalau baik dikasih carrot, kalau tidak baik dikasih stick," ujar Khofifah menceritakan pengalaman singkatnya sambil bergegas masuk ke dalam mobil.