TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 36 ribu santri di 19 kabupaten/kota dan 13 provinsi di seluruh Indonesia bakal mengikuti wisuda hafalan Al Quran pada Minggu, 24 Februari 2019. Acara bertajuk Wisuda Akbar ke-9 Indonesia Menghafal ini diadakan oleh Program Pembibitan Penghafal Al Quran (PPPA) Daarul Quran, sebuah lembaga pengelola sedekah yang didirikan oleh Ustad Yusuf Mansur.
Baca: Menemui Tuna Netra, JK Kagum terhadap Penghafal Al Quran Ini
“Para santri akan mengikuti ujian hafalan kelipatan lima dalam juz Al Quran,” kata Direktur Utama PPPA Daarul Qur’an Tarmizi As Shidiq dalam keterangannya di Jakarta, Senin, 11 Februari 2019.
Para peserta berasal dari anak-anak, penyandang disabilitas sampai peserta lanjut usia (lansia). Tapi, saat ini, pendaftaran wisuda telah ditutup. Selanjutnya, peserta akan mengikuti ujian serentak dari 17 hingga 22 Februari sebelum mengikuti wisuda bersama. Untuk di Jakarta, wisuda bakal diselenggarakan di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat dan akan dihadiri oleh Yusuf Mansur langsung.
Acara yang juga digagas Yusuf Mansur ini telah dimulai sejak 2010 lalu, atau tujuh tahun setelah PPPA Darul Quran didirikan pada 2003. Awalnya, Yusuf hanya memiliki delapan santri penghafal di kediamannya di Bulak Santri, Tangerang, Banten. Tapi kini, 1000 rumah penghafal Quran telah berdiri di seluruh Indonesia, termasuk di luar negeri yang salah satunya di Palestina dengan nama Graha Tahfizh Daarul Quran Gaza.
Selain rumah penghafal Quran, saat ini juga ada sekitar 30 Pesantren Tahfizh Daarul Quran yang memiliki 6000 santri. Walhasil pada 29 Juni 2015, PPPA Daarul Quran menerima anugerah “Yayasan Al Quran Terbaik di Dunia” versi Lembaga Tahfizh Internasional Al-Haiah Al-'Alamiyyah Li Tahfizhil Quran. PPPA Daarul Quran menjadi salah satu yang terbaik di antara 65 lembaga lain di seluruh dunia yang diseleksi.
Baca: Setelah Bogor Ngaos, Pemkab Buat Program BTQ di Sekolah
Lebih lanjut, Tarmizi berharap Wisuda Akbar ini mampu melahirkan lebih banyak penghafal Al Quran dan rumah penghafal Quran di seluruh Indonesia maupun dunia. Menurut dia, ini adalah salah satu upaya PPPA Daarul Quran “membumikan” Al Quran di lima benua di dunia. “Semoga masifnya syiar Quran ini dapat menjaga kita dan negeri tercinta ini serta keberkahan selalu tercurah untuk kita semua,” ujar Tarmizi.