TEMPO.CO, Jakarta - Rumah Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan, KH Sanusi Baco di Kecamatan Rappocini, Makassar, dilempari seorang lelaki bernama Gagah, pada Senin 11/02, sekitar pukul 10.30 WITA. Gagah baru 2 pekan ini keluar dari rumah sakit jiwa.
Hal itu diketahui setelah Kepolisian Sektor Rappocini menangkap pelaku yang rumahnya tidak jauh dari lokasi kejadian. "Pelaku mantan pasien rumah sakit jiwa karena ada surat keterangan dokter dan rumah sakit," kata Kepala Polsek Rappocini Komisaris Polisi Edhy Supriyadi. Dia menyatakan pelaku baru dua minggu ke luar dari rumah sakit.
Akibat aksi pelemparan ini dua kaca jendela rusak. Saat kejadian kondisi rumah memang sepi sehingga tidak ada korban. "Dua kali pelaku melempari rumah itu lalu pergi," ujarnya.
Polisi menyatakan pun belum mengetahui secara persis motif pelemparan rumah tokoh agama di Sulawesi Selatan itu. "Waktu diinterogasi keterangan pelaku tidak logis," kata Edhy Supriyadi.
Menurut Edhy pelaku melempari rumah tokoh agama lantaran dendam lama, yakni persoalan 25 tahun lalu, waktu masih zaman Soeharto. Penyidik menyimpulkan peristiwa itu terjadi lantaran pelaku alami gangguan jiwa.
Oleh sebab itu polisi pun menawarkan kasus tersebut diselesaikan secara kekeluargaan. Edhy meminta keluarga pelaku mengembalikannya ke rumah sakit agar dirawat. "Kami khawatir kalau pelaku berkeliara n terus dia buat kekacauan lagi," tuturnya.
DIDIT HARIYADI (Makassar)