TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo tak membantah pernyataan calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, yang mengatakan anggaran negara mengalami kebocoran. Namun ia menolak jika dikatakan jumlah anggaran bocor mencapai 25 persen.
Baca: Tanggapi Pernyataan Prabowo, Jokowi Sebut Bocor hingga 12 Kali
"Saya kira soal anggaran bocor ada di mana-mana ya, tapi tidak mungkin kalau sampai sebesar itu," ujar Tjahjo Kumolo di Hotel Bidakara, Jakarta pada Senin, 11 Februari 2019.
Menurut dia, mulai 2015 hingga saat ini tingkat kebocoran anggaran kecil sekali. "Dan kalau ada kepala daerah yang kena OTT (operasi tangkap tangan) KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), tidak semua menyangkut masalah anggaran," ujar dia.
Sebelumnya, Prabowo mengatakan sebanyak 25 persen anggaran pemerintah Indonesia bocor. Salah satunya akibat maraknya penggelembungan harga yang dilakukan segelintir orang. Anggaran Indonesia, menurut capres nomor urut 02 itu, berpotensi hilang Rp 500 triliun. Dasar perhitungannya, 25 persen dari anggaran negara sekitar Rp 2.000 triliun.
Baca: Anggaran Bocor, Sandiaga: Diamini Seluruh Kabinet Presiden Jokowi
Ia pun berjanji bila terpilih menjadi presiden akan memimpin pemerintahan yang bersih dari korupsi, serta mengelola kekayaan negara dengan baik.
Wakil Presiden Jusuf Kalla tak menampik adanya kebocoran anggaran. JK menjelaskan indikasi kebocoran tersebut terlihat dari banyaknya aparat pemerintah yang dicokok KPK. "Pasti bocor tapi tidak berlebihan seperti itu," kata Jusuf Kalla di Markas Pusat Palang Merah Indonesia (PMI), Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta, Jumat, 8 Februari 2019.
Baca: Prabowo Sebut 25 Persen Anggaran Pemerintah Bocor
Jusuf Kalla menuturkan, meski banyak pejabat yang korupsi tapi tidak bisa dipukul rata. Meski ada anggaran bocor, iIa yakin masih banyak pejabat lain yang bersih. "Tidak benar itu diratakan 25 persen, saya kira tidak."