TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Gerindra, Desmond J. Mahesa tak menampik bakal ada proses lobi-lobi politik dalam rentang waktu sebelum penetapan dua hakim Mahkamah Konstitusi pada Maret 2019. Desmond mengatakan penundaan penetapan dua hakim MK itu juga lantaran ada kepentingan politik dari fraksi-fraksi DPR.
Dua hakim terpilih akan melengkapi tujuh hakim konstitusi lainnya dalam memproses sengketa hasil Pemilihan Umum 2019. "Ini sebenarnya dampak pertarungan kepentingan. Pasti dalam kerangka politik ya saling mengamankan agar sengketanya saling menguntungkan kedua pihak kan," kata Desmond kepada Tempo, Senin, 11 Februari 2019.
Baca: 4 Fakta Seleksi Hakim MK: Tak Libatkan KPK - Penundaan Pengumuman
Komisi Hukum menunda penetapan dua dari sebelas kandidat hakim MK yang mengikuti uji kelayakan. DPR sebelumnya menyatakan bakal mengumumkan pada Kamis malam, 7 Februari setelah uji kepatutan dan kelayakan rampung dan dilanjutkan rapat pleno.
Namun, kemudian tersiar kabar penetapan mundur menjadi hari Selasa, 12 Februari. Nyatanya, Wakil Ketua Komisi Hukum DPR Trimedya Panjaitan mengatakan penetapan dua hakim baru akan dilakukan setelah reses nanti, yakni sekitar 12 Maret.
Baca: Jokowi Terima 3 Nama Calon Hakim MK Pengganti Maria Farida
Desmond tak memungkiri penundaan ini terkait dengan kepentingan Pemilu. Apalagi fraksi-fraksi di DPR terbagi ke dalam dua kubu calon presiden-wakil presiden. Padahal, kata Desmond, penetapan hakim MK itu semestinya sudah rampung dengan rekomendasi tim panel ahli yang terdiri dari tiga eks hakim MK Maria Farida Indrati, Hariono, Maruarar Siahaan, dan pakar hukum Eddy Hiariej. "Tapi kan ada nuansa kepentingan pascapilpres dalam rangka gugat-menggugat di MK, itu jadi penundaan ini," kata dia.
Desmond menolak menyebutkan pengusul penundaan hingga setelah reses itu. Dia mengklaim, partainya hanya 'memperpanjang nafas' agar tak kalah. "Ya liat aja nanti. Siapa pun yang menang bagi kami itu aja, ini ada hal yang sifatnya pertimbangan politik," kata politikus Partai Gerindra ini.