2. Naimullah
Jurnalis Harian Sinar Pagi ini ditemukan tewas di mobilnya yang terparkir di Pantai Penimbungan, Kalimantan Barat, pada 25 Juli 1997. Kematiannya diduga kuat terkait tulisan-tulisannya terkait hubungan polisi dan pelaku pembalakan liar di Kalimantan. Hingga kini tak ada pengusutan yang serius mengenai kasus pembunuhan Naimullah.
3. Agus Mulyawan
Jurnalis Asia Press ini meninggal pada 25 September 1999 di Timor Timur, tak lama setelah referendum yang menandai lepasnya Timor Timur dari Indonesia. Dia meninggal dalam penembakan di Pelabuhan Qom, Los Palos, yang diduga dilakukan oleh milisi yang dibina militer Indonesia. Tujuh orang lainnya turut meninggal dalam peristiwa itu.
4. Muhammad Jamaluddin
Juru kamera stasiun televisi TVRI ini bekerja di Aceh dan hilang sejak 20 Mei 2003. Dia ditemukan satu bulan kemudian di sebuah sungai dalam kondisi terikat, banyak luka, dan tak bernyawa. Pembunuhan Jamaluddin diduga terkait dengan liputannya soal konflik Aceh. Ketika itu, konflik tengah memuncak menyusul pemberlakuan Daerah Operasi Militer (DOM) oleh Presiden Megawati Soekarnoputri.
5. Ersa Siregar
Jurnalis stasiun televisi Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) ini meninggal pada 29 Desember 2003 saat meliput konflik di Aceh. Dia terjebak dalam baku tembak antara pasukan Gerakan Aceh Merdeka dan Tentara Nasional Indonesia di Desa Alue Matang Aron.
Kepala Staf Angkatan Darat ketika itu, Ryamizard Ryacudu mengakui peluru yang menewaskan Ersa merupakan milik TNI. Namun, hingga kini tak pernah ada langkah hukum atas terbunuhnya Ersa.