INFO JABAR - Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat Atalia Praratya akan menyiapkan kader-kader PKK se-Jawa Barat, untuk memberantas Demam Berdarah Dengue (DBD) dari lingkungan keluarga. Mereka akan diberdayakan sebagai juru pemantik (jumantik), yang bertugas memantau keberadaan jentik nyamuk dan memberantasnya.
“Sebelumnya, hanya ada satu atau dua orang kader jumantik dari tingkat RW dan kelurahan. Ke depan, sesuai arahan pemerintah pusat, kader jumantik akan diperbanyak menjadi satu orang di setiap rumah,” kata Atalia usai menjadi narasumber pada siaran Jabar Punya Informasi (JAPRI), di halaman Museum Gedung Sate Bandung, Jumat, 8 Februari 2019.
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat serius mencegah kasus penyakit DBD pada awal 2019, yang jumlahnya mulai meningkat. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat mencatat, per Januari 2019 ada 2.461 kasus yang dilaporkan di seluruh kabupaten/kota, 18 di antaranya meninggal dunia.
Menurut dia, untuk mencegah penyakit DBD, salah satunya adalah melatih tenaga jumantik. Jabar memiliki kader PKK Sebanyak 800 ribu orang. Kader akan melatih jumantik di setiap wilayah masing-masing. Gerakan ini dapat sukses, jika melibatkan seluruh masyarakat sebagai kader jumantik di rumah masing-masing.
Atalia berbagi tips cara membasmi nyamuk, yakni jangan biarkan baju menggantung, bersihkan vas bunga dan bak mandi. Karena nyamuk suka berkembang biak di air tergenang dan tempat tersembunyi. Untuk membasmi nyamuk, lakukan 3M Plus (menguras bak mandi, menutup tempat penampungan air, mengubur sampah dan memanfaatkan kembali barang bekas).
“Bisa juga memilih vas bunga hidup di ruangan, seperti lavender, combrang dan sereh, yang wanginya tidak disukai nyamuk. Atau dengan memelihara ikan hias, di mana ikan dapat menjadi predator nyamuk,” kata Atalia.
Sementara itu, Asisten Pemerintahan, Hukum, dan Kesejahteraan Sosial Sekretariat Daerah Jawa Barat Daud Achmad menambahkan, pihaknya akan menyebarkan Surat Edaran dari Gubernur Jawa Barat kepada seluruh bupati/wali kota, yang berisi instruksi untuk mengaktifkan gerakan PSN dan Jumantik di lingkungan keluarga, RT, RW, kelurahan, kecamatan, dan kabupaten/kota.
“Itu supaya DBD tidak menjadi kejadian luar biasa," kata Daud.
Data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat mengenai DBD (Demam Berdarah Dengue) menyebutkan, hingga 31 Januari 2018 tercatat sebanyak 2.461 kasus, 18 di antaranya meninggal dunia. Adapun kabupaten/kota dengan jumlah laporan kasus tertinggi yaitu Kota Depok (319 kasus), Kabupaten Bandung (236 kasus), Kota Bandung (224 kasus), Kabupaten Bandung Barat (277 kasus), dan Kota Cimahi (200 kasus). (*)