TEMPO.CO, Jakarta - Juru debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Dian Islamiati Fatwa, tak ambil pusing dengan hasil sigi teranyar beberapa lembaga survei yang menyebut elektabilitas jagoannya tertinggal jauh dengan pasangan calon Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin. Kamis, 7 Februari 2019, LSI Denny JA merilisi sigi yang menyatakan selisih elektabilitas Prabowo tertinggal 20 persen dari Jokowi.
Baca: LSI Denny JA: Jokowi Lemah di Terpelajar, Prabowo di Minoritas
Menurut Dian, lembaga survei tersebut tidak independen. "Masalahnya begini, itu kan semuanya sudah dibayar. Prabowo itu enggak akan mungkin bisa bayar survei-survei itu, karena semua sumber kami dimatikan," kata Dian saat dihubungi Tempo, Jumat, 8 Februari 2019.
Dian lalu mengatakan lembaga survei yang ia percayai publikasinya adalah hasil lembaga seperti Media Survei Nasional (Median). "Kalau survei-survei yang kecil kaya Median, kami malah lebih percaya. Survei mereka lebih real dan itu betul-betul hasil dari (survei) yang mereka lakukan. Kondisi yang nyata," ujar Dian.
Kemarin, hasil sigi teranyar beberapa lembaga survei seperti LSI Denny JA dan Populi Center menemukan elektabilitas Jokowi - Ma'ruf masih terpaut sebanyak dua digit dengan Prabowo - Sandiaga.
Dalam survei LSI, elektabilitas Jokowi - Ma'ruf berada pada angka 54,8 persen, sedangkan Prabowo - Sandi 31,0 persen. Hasil yang tak terlalu berbeda juga ditemukan dalam survei Populi Center, dimana elektabilitas Jokowi - Ma'ruf di angka 54,1 persen dan Prabowo-Sandi 31 persen.
Sementara itu, hasil sigi terakhir lembaga Median menunjukkan elektabilitas Jokowi - Ma'ruf dan Prabowo - Sandiaga terpaut satu digit, yaitu 9,2 persen. Dalam survei tersebut, elektabilitas Jokowi - Ma'ruf berada di angka 47,9 persen dan Prabowo - Sandi 38,7 persen.
Simak juga: PoliticaWave: Jokowi Unggul atas Prabowo di Percakapan Medsos
Menurut Dian, hasil sigi yang menyebutkan jarak elektabilitas antar kedua paslon masih terpaut dua digit adalah hasil yang dibuat untuk menyenangkan hati pasangan calon nomor urut 01. Ia mengatakan hasil survei internal BPN menunjukkan jarak elektabilitas tak sejauh itu. "Sudah hampir crossing," ujar dia.