TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Syafruddin mengatakan rekrutmen pegawai honorer pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) akan dibuka mulai Jumat, 8 Februari 2019. "Besok sudah buka pendaftaran," kata Syafruddin di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis, 7 Februari 2019.
Syafruddin mengatakan pemerintah akan merekrut 150 ribu orang dengan mengutamakan para guru honorer, tenaga kesehatan, tenaga penyuluh pertanian, dan tenaga fungsi teknis lainnya. Formasi PPPK diutamakan bagi pelamar yang terganjal masalah usia untuk mendaftar calon pegawai negeri sipil (CPNS).
Baca: Kata Moeldoko PP Pegawai Honorer Tinggal ...
Proses rekrutmen mulai dari pendaftaran, tes, hingga pengumuman akan berlangsung pada 8-23 Februari 2019. Prosesnya berlangsung singkat lantaran keterbatasan sarana untuk menyelenggarakan tes. Sarananya adalah BKN dan sebagian milik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pada Maret mendatang Kemendikbud sudah harus mempersiapkan ujian nasional. “Jadi kami pakai bulan ini alatnya," ujar Syafruddin.
Mengenai polemik pekerja honorer yang menolak PPPK, Syafruddin menjelaskan bahwa statusnya sama-sama aparatur sipil negara. Bahkan, kata dia, PPPK tidak berbeda jauh dengan PNS pada umumnya. Yang membedakan hanya proses rekrutmennya.
Ia mengatakan banyak orang salah paham mengenai kata perjanjian kerja pada akronim PPPK. "Perjanjian kerja itu maknanya evaluasi.” Untuk PPPK evaluasi dilakukan per tahun.
Baca: Tiga Skema Pemerintah untuk Masalah Pegawai ...
Tak hanya pegawai PPPK yang dievaluasi karena pegawai negeri sipil juga dievaluasi setiap tahun. “Sama saja sebenarnya, tidak begitu jauh bedanya."
Setelah rekrutmen pegawai honorer PPPK, Syafruddin mengatakan pemerintah juga akan membuka lowongan 100 ribu calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2019. Pendaftaran CPNS 2019 akan dibuka pada Juli 2019.