INFO JABAR -- Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan sektor pendidikan khususnya pendidikan menengah (SMA/SMK) akan menjadi prioritas dalam pembangunan di Jawa Barat lima tahun ke depan.
Untuk menuju ke sana, Jawa Barat, kata Uu, membutuhkan kekompakan dan kebersamaan dari semua insan pendidikan di Jawa Barat.
"Kami ingin membangun hubungan emosional dengan bapak/ibu (insan pendidikan), karena bapak/ibu adalah mitra bagi kami, sehingga progran kami bisa dibantu oleh bapak/ibu semua," kata Uu di hadapan ratusan kepala sekolah dan pengawas SMA/SMK/SLB se-Wilayah IX Kabupaten Indramayu dan Majalengka.
Wagub Uu juga berpesan agar para kepala sekolah dan guru mampu membuka cakrawala dan wawasan berpikir para siswa, serta mampu mengubah paradigma berpikir peserta didik tentang potensi dirinya. Dengan begitu para guru tidak hanya menekankan nilai angka dan ijazah dalam setiap proses pendidikan.
Uu menekankan agar sekolah membuat program pendidikan kewirausahaan dan MoU dengan berbagai perusahaan yang bisa menyerap tenaga kerja lulusan SMA/SMK.
"Sekolah harus mengadakan MoU dengan perusahaan-perusahaan yang bisa menyerap lulusan SMA/SMK. Para kepala sekolah harus membuat program agar lulusannya tidak nganggur," katanya.
Uu juga meminta agar sekolah bisa membangun moral dan karakter peserta didik. Sebab kunci sukses pendidikan bukan hanya dilihat dari nilai akademis, namun juga karakter dan moral.
Hal senada juga disampaikan Kepala Bidang Pembinaan SMA Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Yesa Sarwedi, yang hadir mendampingi Wagub Uu. Menurut dia, fokus pengembangan dunia pendidikan di Jawa Barat lima tahun ke depan adalah pendidikan karakter.
"Salah satu fokus pengembangan pendidikan SMA/SMK/SLB di Jawa Barat lima tahun ke depan yaitu pendidikan karakter," kata Yesa dalam sambutannya.
Jumlah SMA/SMK/SLB di Jawa Barat ada 4.700-an unit sekolah. Di Kabupaten Indramayu dan Majalengka sendiri ada 286 unit sekolah. (*)