TEMPO.CO, Jakarta - Komandan Jenderal Kopassus Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa memberikan komentar soal penyerangan oleh Kelompok Kriminal Sipil Bersenjata atau KKSB di Papua akhir-akhir ini. Menurut Nyoman, para pelaku penyerangan itu hanyalah pemuda-pemuda kriminal yang tengah mencari eksistensi.
Baca juga: Banyak Perwira Menganggur, Panglima TNI Menunggu Revisi UU TNI
"Kalau ada kejadian hal-hal seperti kemarin itu, itu hanya bagian kecil saja. Itu mereka dalam rangka untuk mencari eksistensi karena beberapa pimpinan mereka sudah banyak yang mati," kata Nyoman pada wartawan seusai acara penyerahan satuan Kopassus di Lapangan Makopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Jumat, 1 Februari 2019.
"Sehingga mereka ini, yang orang bilang itu 'hula-hula' istilahnya, anak-anak muda ini, dia mencari eksis disana, sehingga ada lah kejadian seperti ini, itu saja," tutur dia.
Nyoman, yang pernah menjabat sebagai Kepala Staf Kodam Cenderawasih, mengatakan dirinya mengetahui situasi di Papua. "Saya tahu bagaimana hal-hal yang terjadi di sana. Di Papua itu sebenarnya situasinya kondusif, memang ini medsos (media sosial) yang membuat besar," ujar dia.
Ia lalu menjelaskan situasi di Papua. Menurut Nyoman, beberapa daerah di Papua seperti di bagian utara, Jayapura, Merauke, dan Timika, memiliki rasa nasionalisme yang tinggi. "Hanya memang yang di daerah pegunungan, daerah tengah, ini yang memang belum terjamah. Karena beberapa daerah banyak yang belum ada tentaranya, belum ada kepolisiannya, belum ada aparat keamanan," ujar dia.
Baca juga: TNI Gunakan Teknologi Militer Lawan Kelompok Bersenjata Papua
Kalau ada kejadian penyerangan itu, Nyoman mengatakan hanya satu dua saja.
Sebelumnya, Senin, 28 Januari 2019 lalu, dua anggota Yonif 751 diserang saat mengamankan lapangan terbang Mapenduma sesaat sebelum tibanya rombongan Bupati Nduga Yarius Gwijangge yang membawa bantuan logistik untuk masyarakat. Sesaat sebelum pesawat milik Enggang Air Service mendarat, tiba-tiba aparat keamanan ditembaki dari ketinggian, hingga terjadi kontak tembak.
Akibat dari serangan itu, anggota TNI Praka Nasarudin gugur dan Praka Muhamad Rivai terluka hingga harus dirawat di RSUD Timika.