TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf Kodam XVII/Cenderawasih Brigadir Jenderal TNI Irham Waroihan mengatakan, aparat keamanan terus mengejar kelompok bersenjata di Mapenduma, Nduga, Papua. Pengejaran Kelompok Kriminal Sipil Bersenjata atau KKSB ini untuk mencari pelaku penyerangan terhadap anggota TNI pada Senin, 28 Januari 2019.
Baca: Baku Tembak di Papua, Patroli TNI Diserang dari Tiga Penjuru
Menurut Irham, kelompok bersenjata itu dipimpin Egianus Kogoya. Lokasi penembakan anggota TNI berlangsung di lapangan terbang Mapenduma. Akibatnya, Praka Nasarudin meninggal dan Praka Muhamad Rivai mengalami luka tembak. Jenasah Nasarudin diterbangkan ke Makassar pada Selasa, 29 Januari 2019 setelah disemayamkan di Mako Yonif 751 di Sentani.
"KKSB menembak dari ketinggian saat anggota Yonif 751 Raider melakukan pengamanan di lapangan terbang Mapenduma. Kejadian itu sebelum pesawat yang ditumpangi Bupati Nduga dan rombongan tiba," kata Irham kepada Antara di Jayapura.
Irham menjelaskan, penyerangan KKSB tidak dapat dibiarkan. Sebab, tindakan kriminal ini sudah sering terjadi dan sangat menganggu keamanan. Ia mencontohkan serangan pada awal Desember 2018 yang menewaskan sebanyak 17 warga sipil, pekerja proyek PT Istaka Karya yang sedang membuat jembatan di Distrik Yall.
Selain itu, kata Irham, KKSB menyerang pos TNI di Mapenduma hingga menewaskan anggota Yonif 751. "Saya sudah perintahkan kepada semua prajurit untuk waspada. Jangan pernah lenggah, apalagi yang bertugas di wilayah rawan gangguan KKSB," kata Irham.
Hari ini, Kamis, 31 Januari 2019, kontak senjata antara TNI dengan KKSB kembali pecah di Mapenduma, Kabupaten Nduga. Peristiwa ini melukai satu anggota Yonif 751/Raider yakni Prada Laode Madjid.
Menurut Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kolonel In kontak senjata terjadi Kamis pagi sekitar pukul 08.55 WIT. Dari laporan yang diterima, sebelum terjadi baku tembak, KKSB menembak anggota TNI yang sedang berpatroli.
"Kontak tembak dengan kelompok bersenjata tidak terhindarkan. Setelah anggota berhasil menguasai kawasan itu, KKSB lari ke hutan dan terlihat bercak darah yang mengindikasikan mereka terluka," kata Aidi.
ANTARA