TEMPO.CO, Jakarta - Dalam acara Kadin Talk di Menara Kadin, Jakarta, Kamis, 31 Januari 2019, Ketua Kamar Dagang Indonesia Rosan Roeslani menanyai Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK): enak jadi politikus atau pengusaha? JK mengatakan bahwa enak atau tidaknya relatif.
Dari segi kebebasan, JK menilai lebih enak jadi pengusaha karena bisa menikmati kebebasan. "Karena politisi banyak etika, aturan. Seperti sekarang, kadang-kadang mau pergi diikuti," kata JK.
Baca: JK: Jumlah Masjid Mengalami Kemajuan Luar ...
Menjadi politikus, kata JK, seperti kehilangan kemerdekaan pribadi karena setiap kegiatannya tergantung protokol. Namun, di sisi lain, JK menilai bahwa menjadi politikus ada enaknya juga. "Setidaknya saya ini 20 tahun tidak akan (mengalami) macet (lalu lintas). Lima tahun terakhir tidak (mengalami) macet," katanya.
Dengan adanya peraturan baru bahwa pensiunan wakil presiden mendapat pengawalan, JK mengatakan seumur hidupnya ia tidak akan pernah merasakan kemacetan meski tidak lagi menjadi wakil presiden. "Kalau orang tanya Jakarta macet, di mana ya macetnya?"
Baca: Banjir di Sulawesi Selatan, JK Instruksikan ...
Datang ke hajatan pun bebas antre. "Ke kawinan tidak pernah antre."
JK menjadi pembicara dalam acara Kadin Talk untuk berbagi pengalamannya menjadi pengusaha dan politikus sukses. Sebab, banyak pengusaha yang sukses namun gagal di dunia politik. Begitu pun sebaliknya. Rosan menilai JK bisa sukses di dua bidang itu.