TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK berangkat ke Makassar, Sulawesi Selatan pada pagi hari Ahad, 27 Januari 2019. Dia ke sana untuk meninjau lokasi terdampak bencana banjir dan longsor.
Baca: JK Tinjau Korban Banjir di Kabupaten Gowa
JK berangkat menggunakan Pesawat Khusus Kepresidenan BAe RJ-85 dari Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta sekitar pukul 07.00 WIB. Selama di perjalanan, dia menyimak laporan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bebencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Doni Monardo tentang kondisi terakhir dampak bencana banjir.
"Berawal dari curah hujan ekstrem melanda wilayah Sulawesi Selatan, menyebabkan peningkatan debit sungai dan Waduk Bili-Bili sehingga banjir dan longsor terjadi di daerah-daerah perbukitan," kata Doni kepada JK, seperti dilansir keterangan tertulis Juru Bicara Wakil Presiden, Husain Abdullah, Ahad, 27 Januari 2019.
BNPB mencatat, dalam dua hari terakhir ini curah hujan telah berkurang sehingga debit air menurun. Data terakhir, tinggi muka air Waduk Bili-Bili mencapai 99,43 meter. Volume airnya sekitar 258 juta meter kubik dengan inflow 144.99 meter kubik per detik dan outflow 145 meter kubik per detik.
Baca: Banjir di Sulawesi Selatan, Korban Tewas Bertambah Jadi 26 orang
Menurut Doni, banjir tersebut menyebabkan 68 orang meninggal. Sebanyak 6.757 orang harus mengungsi. Banjir juga merusak 25 jembatan dan 4.787 rumah, serta merendam 11.508 hektare sawah.
Doni mengatakan BNPB telah menyalurkan dana siap pakai sebesar Rp 1,15 miliar untuk operasi darurat penanganan banjir dan longsor. "BPBD Provinsi Daerah Sulawesi Selatan, TNI, Polri, Basarnas, TAGANA, SKPD dan Relawan telah melakukan evakuasi dan memberikan bantuan logistik kepada korban yang selamat," kata Doni.
JK dijadwalkan memimpin rapat koordinasi penanggulangan banjir dan longsor di Makassar. Pertemuan yang digelar di Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan itu dihadiri antara lain oleh Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Soeharso Monoarfa, dan Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Bambang Widianto.
Bencana banjir melanda Kota Makassar dan enam kabupaten di Sulawesi Selatan. Keenam kabupaten itu ialah Kabupaten Gowa, Kota Makassar, Kabupaten Maros, Kabupaten Pangkep, Kabupaten Barru dan Kabupaten Soppeng.