TEMPO.CO, Jakarta - Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - Ma'ruf Amin menganggap kritik Wakil Presiden Jusuf Kalla terhadap pembangunan Lintas Rel Terpadu (LRT) Jabodebek adalah hal biasa. "Kritik itu hal biasalah dalam internal pemerintah," kata juru bicara TKN Jokowi, Ace Hasan Syadzily di Jakarta, Sabtu, 26 Januari 2019.
Menurut Ace, sosok Jusuf Kalla memang terkenal lugas. Karena itu, dia menganggap kritik JK wajar. Politikus Partai Golkar itu juga tak mempermasalahkan kritik JK yang disampaikan di depan publik. "Saya kira elok saja," katanya.
Berita terkait: JK Sebut Nilai LRT Mahal, Adhi Karya: Sudah Disetujui Kemenhub
Sebelumnya, JK beberapa kali menyampaikan kritik soal pembangunan infrastruktur di Indonesia. JK menilai pembangunan LRT Jabodebek terlalu mahal. Selain LRT, JK juga menyinggung proyek pembangunan kereta api Trans Sulawesi hingga LRT Palembang.
JK menjelaskan maksud pembangunan infrastruktur harus efisien. Para insinyur, kata dia, jangan hanya sekedar membangun secara fisik, tapi manfaat dan studinya harus baik. Dalam kasus pembangunan LRT Jabodebek, JK mengatakan, pembangunan secara elevated memunculkan banyak dampak.
Baca Juga:
Salah satu dampaknya, kata JK, adalah biaya pembangunan 10 kali lipat lebih mahal dan tak bisa memperlebar jalan tol. Menurut JK, kondisi serupa juga terjadi dengan proyek pembangunan kereta api Trans Sulawesi dari Makassar ke Manado.
JK mengatakan, kereta api Makassar ke Manado tidak efisien untuk mengangkut barang dan orang. "Kereta api hanya efisien di Jawa karena penduduknya 160 juta," kata dia.
Selain itu, JK juga menyinggung kondisi LRT Palembang yang kini hanya menjadi ajang coba-coba para turis lokal yang datang. JK menilai pembangunan jalan di daerah lebih penting.
AJI NUGROHO