Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pedagang Bilang Razia Buku Besar-besaran akan Sia-sia

Reporter

image-gnews
Pelajar memburu buku soal persiapan menghadapi Ujian Naisonal di toko buku, pada awal April.  Mereka mencari buku soal-soal untuk periapan Ujian Nasional.  TEMPO/Marifka Wahyu
Pelajar memburu buku soal persiapan menghadapi Ujian Naisonal di toko buku, pada awal April. Mereka mencari buku soal-soal untuk periapan Ujian Nasional. TEMPO/Marifka Wahyu
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pedagang buku di Blok M Square, Jakarta,  menyatakan razia buku berpaham terlarang akan sia-sia, karena karya itu merupakan hasil pemikiran. “Jadi, orang tetap bisa mencetak dan mengedarkan kembali, kata Alil, seorang pedagang buku, di Blok M Square, Jakarta, Kamis, 24/1.

Alil menyarankan pemerintah sebaiknya langsung mencari orang orang yang diduga berpaham komunisme atau terlarang itu. “Jadi razia langsung orangnya dan bukan bukunya.”

Berita terkait: Jaksa Agung Usul Razia Buku Kiri Besar-besaran

 

Jaksa Agung Muhammad Prasetyo belum lama ini mengusulkan agar dilakukan razia buku berpaham komunisme dan ideologi terlarang lainnya secara besar-besaran. Usulan tersebut ia sampaikan karena diduga buku paham terlarang itu ada di toko toko buku atau daerah.

Sebelumnya aparat gabungan telah melakukan penyitaan buku yang diduga berpaham komunis dari took buku di beberapa kota. "Karena pemilik toko menyatakan buku ini bukan hanya di sini saja, tapi juga ada di tempat lain, ini perlu dicermati," kata Prasetyo.

Alil bingung dengan usulan tersebut.  "Gimana ya, mau dirazia, buku buku itu, kan, keluar ada izinnya," kata dia. Beda halnya kalau buku tidak ada izin edarnya. “Sebaiknya pemerintah tegas mEmisahkan mana buku yang terlarang dan yang tidak,” kata dia. 

Tapi di sisa lain, rencana pemerintah tersebut justru akan membuat buku-buku yang diduga berpaham kiri semakin dicari orang.  "Orang malah semakin ingin tahu, ingin mencari bukunya,"ujar Alil. 

Hal serupa disampaikan penjual buku lainnya, Eko. Menurut dia sebaiknya  pemerintah mengeluarkan aturan yang jelas antara buku yang terlarang dan yang tidak." Kami hanya menjual, kalau ada izinnya ya kami jual, " kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Eko mengaku, sebagai pedagang dirinya tidak bisa menolak atau mendukung rencana Jaksa Agung tersebut. "Kami hanya pedagang, gak bisa apa apa. Kalau mau razia silakan," ujarnya. 

Sedangkan menurut Nana, karyawan toko Busrsa Buku Kwitang, tidak mungkin ada toko buku yang menjual buku dengan paham terlarang ." Cari penyakit itu namanya, "ujarnya. 

Nana mencontohkan beberapa tahun lalu pernah ada razia buku di kawasan Kwitang, namun tidak ditemukan buku bernuansa komunis atau paham terlarang. Menurut dia peminat buku buku yang bertemakan kiri tersebut juga tidak banyak. 

Aksi razia buku yang dilakukan aparat gabungan beBErapa waktu lalu telah menuai kecaman. Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM) menyatakan razia tu mengingkari prinsip-prinsip perlindungan kebebasan berekspresi dan memperoleh informasi. “Selain juga tak sejalan dengan prinsip due process of law," kata Direktur Eksekutif ELSAM Wahyu Wagiman beberapa waktu lalu. 

Tindakan itu, kata Wahyu, sama juga dengan pengambilalihan hak milik pribadi secara sewenang-wenang, yang amat dilarang oleh Pasal 28H ayat (4) UUD 1945 tentang perlindungan terhadap hak milik.

 TAUFIQ SIDDIQ

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Buku-Buku yang Pernah Dirazia karena Dianggap Berbau Komunis

30 September 2021

Ilustrasi razia buku PKI. Antaranews.com
Buku-Buku yang Pernah Dirazia karena Dianggap Berbau Komunis

Berita tentang penyitaan terhadap buku-buku berhaluan kiri, memuat paham komunisme, atau berbau PKI oleh aparat kerap terdengar.


JJ Rizal Sebut Razia Buku Sekarang Lebih Buruk dari Orba

13 Agustus 2019

Ilustrasi lemari buku. brianwhitecarpentry.co.uk
JJ Rizal Sebut Razia Buku Sekarang Lebih Buruk dari Orba

Razia buku yang masih terjadi di sejumlah daerah adalah perbuatan anarkistis. JJ Rizal menilainya sebagai sabotase terhadap cita-cita negara.


Razia Buku Kiri di Makassar, Brigade Muslim Akan Dipanggil

5 Agustus 2019

Komando Distrik Militer 0809 Kediri mengamankan ratusan buku tentang Partai Komunis Indonesia (PKI) di sejumlah toko buku di Kediri pada Rabu, 26 Desember 2018. Sumber: Istimewa
Razia Buku Kiri di Makassar, Brigade Muslim Akan Dipanggil

Brigade Muslim Indonesia yang melakukan razia buku-buku kiri di Makassar, akan dipanggil Gubernur Sulawesi Selatan.


AJI dan LBH Kecam Razia Buku Dicap Komunis di Makassar

5 Agustus 2019

Komando Distrik Militer 0809 Kediri mengamankan ratusan buku tentang Partai Komunis Indonesia (PKI) di sejumlah toko buku di Kediri pada Rabu, 26 Desember 2018. Sumber: Istimewa
AJI dan LBH Kecam Razia Buku Dicap Komunis di Makassar

AJI dan LBH mengecam razia buku yang dicap komunis oleh ormas di Makassar


Brigade Muslim Indonesia: Tak Ada Razia Buku di Gramedia

5 Agustus 2019

Ilustrasi lemari buku. thebookcaseco.co.uk
Brigade Muslim Indonesia: Tak Ada Razia Buku di Gramedia

Ketua Brigade Muslim Indonesia Muhammad Zulkifli membantah jika dirinya bersama rekan-rekannya melakukan razia buku di Gramedia Trans Mall, Makassar.


Kata Gramedia Soal Video Viral Razia Buku di Makassar

4 Agustus 2019

Ilustrasi lemari buku. thebookcaseco.co.uk
Kata Gramedia Soal Video Viral Razia Buku di Makassar

General Manager Corporate Communication Gramedia, Saiful Bahri sangat menyayangkan razia buku yang dilakukan kelompok organisasi masyarakat tersebut.


Alasan-alasan HRWG dan LBH Pers Menolak Razia Buku Kiri

25 Januari 2019

Jaksa Agung M. Prasetyo usai menandatangani nota kesepahaman dan kerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di kantornya, Jakarta Selatan pada Rabu, 10 Oktober 2018. TEMPO/Andita Rahma
Alasan-alasan HRWG dan LBH Pers Menolak Razia Buku Kiri

Menolak razia buku, mereka berpegang pada putusan MK yang menyatakan penyitaan buku tanpa pengujian persidangan bertentangan dengan due process of law


HRWG dan LBH Pers Minta Pemerintah Tolak Usul Razia Buku Kiri

25 Januari 2019

Komando Distrik Militer 0809 Kediri mengamankan ratusan buku tentang Partai Komunis Indonesia (PKI) di sejumlah toko buku di Kediri pada Rabu, 26 Desember 2018. Sumber: Istimewa
HRWG dan LBH Pers Minta Pemerintah Tolak Usul Razia Buku Kiri

Razia buku kiri yang diusulkan Jaksa Agung dinilai melanggar hak-hak kebebasan berekspresi dan memperoleh informasi.


Mabes Polri: Razia Buku PKI Urusan Kejaksaan Agung

24 Januari 2019

Komando Distrik Militer 0809 Kediri mengamankan ratusan buku tentang Partai Komunis Indonesia (PKI) di sejumlah toko buku di Kediri pada Rabu, 26 Desember 2018. Sumber: Istimewa
Mabes Polri: Razia Buku PKI Urusan Kejaksaan Agung

Mabes Polri mengatakan razia buku PKI merupakan urusan Kejaksaan Agung.


Setuju Jaksa Agung, Ryamizard: Razia Buku untuk Redam Dendam PKI

24 Januari 2019

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu memberikan keterangan pers usai rapat pimpinan Kementerian Pertahanan 2019 di Gedung AH Nasution Lt 16, Kementerian Pertahanan, Jakarta, Rabu, 16 Januari 2019. TEMPO/Subekti.
Setuju Jaksa Agung, Ryamizard: Razia Buku untuk Redam Dendam PKI

Ryamizard telah menyampaikan sarannya soal razia buku. "Sudah lah, saya sudah sampaikan kemarin, tidak usah suka komunis."