TEMPO.CO, Jakarta - Anak Abu Bakar Baasyir, Abdurrochim membenarkan ada persiapan penyambutan kepulangan ayahnya ke Pesantren Al Mukmin Ngruki, Sukoharjo. Menurut Iim, sapaan Abdurochim, penyambutan tidak akan bersifat besar-besaran, hanya santri-santri dan keluarga besar yang akan menyambutnya di kediaman.
"Kami biasa saja karena memang ini bukan hanya bapak kami sebagai keluarga, tapi beliau ini juga kan pendiri pesantren," ujar Iim, di kawasan Jakarta Selatan, Senin 21 Januari 2019. Iim, mengatakan Baasyir mengatakan kepadanya ingin bertemu dengan seluruh anggota keluarga. Baasyir pun berpesan agar anaknya tersebut mengumpulkan keluarga besarnya saat ia pulang nanti.
Baca juga: Tim Pengacara Muslim: Abu Bakar Baasyir Anggap Demokrasi Syirik
Selain keluarga, anggota pondok pesantren yang ia dirikan pun akan menyambut kepulangan Abu Bakar Baasyir. Juru bicara Pesantren Al Mukmin, Muchson, mengatakan para santri dan ustad pesantren akan ikut menyambut kepulangan Ba'asyir dari Lembaga Pemasyarakatan Gunung Sindur, Bogor. Ada kemungkinan pelajaran juga akan dikosongkan.
Nantinya setelah bebas, menurut Iim, Ba'asyir tidak akan kembali mengajar seperti dulu. Hal ini disebabkan faktor usia dan kesehatan Ba'asyir. Ayahnya tersebut akan lebih banyak berdiam di rumah, menghabiskan waktu bersama keluarga.
Menurut Tim Pengacara Muslim Ba'asyir, Mahendradatta, kliennya akan dibatasi bertemu dengan orang luar. Keluarga besarnya akan membantu menseleksi tamu yang datang. "Sebagai keluarga dia pasti tahu siapa tamu yang dikenal, siapa yang tidak dikenal," ujar dia.
Ba'asyir sudah berhak bebas bersyarat sejak 23 Desember 2018 lalu. Namun ia menolak dibebaskan bersyarat karena tidak sepakat dengan syarat-syarat yang diajukkan Kementerian Hukum dan HAM.
Pengacara Joko Widodo - Ma'ruf Amin, Yusril Ihza Mahendra, berinisiatif mengajukkan permohonan kepada Jokowi agar mengesampingkan persyaratan itu. Menurut Yusril, Jokowi sepakat, dengan alasan kemanusiaan untuk lebih mengedepankan kesehatan Ba'asyir. Yusril pun membawa kabar tersebut pada Abu Bakar Baasyir di Lapas Gunung Sindur, Bogor Jawa Barat Jumat 18 Januari.
Abu Bakar Baasyir menjadi terpidana terorisme sejak 2011, Pimpinan dan pengasuh Pondok Pesantren Al-Mukmin Ngruki, Sukoharjo, Jateng itu, terbukti secara sah dan meyakinkan menggerakkan orang lain dalam penggunaan dana untuk melakukan tindak pidana terorisme.
FIKRI ARIGI