TEMPO.CO, Jakarta-Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memastikan akan menindak tegas semua pihak yang masuk wilayah Indonesia tanpa izin. Penurunan paksa pesawat Ethiopian Airlines ETH3728 di Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau merupakan contohnya.
"Saya tidak berkeinginan negara-negara yang masuk wilayah kita dengan bebasnya tanpa dilengkapi dokumen resmi," ujar Hadi di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Rabu, 16 Januari 2019.
Baca: TNI AU Daratkan Paksa Pesawat Kargo Asing di Batam
Hadi mengatakan tindakan tegas diperlukan agar tak ada lagi pihak yang meremehkan Indonesia. Dalam konteks wilayah udara misalnya, dia ingin tak ada lagi yang berpikir radar Indonesia tak bisa mendeteksi pesawat yang masuk. "Atau paling kalau bisa deteksi tidak bisa intercept. Seandainya bisa kejar, ah paling mereka cuma kirim surat diplomasi," ujarnya.
Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara itu memastikan Indonesia mampu menjaga wilayahnya. "Saya perintahkan supaya memberikan efek jera. Masuk wilayah Indonesia tanpa izin, tidak ada toleransi," kata dia.
Simak: Ancaman Terorisme, Panglima TNI Minta Prajurit Siap Perang Kota
Pesawat Ethiopian Airlines dengan nomor ETH3728 dipaksa mendarat oleh TNI Angkatan Udara di Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau sekitar pukul 09.33 WIB, Senin, 14 Januari 2019. Dua unit pesawat tempur F16 Fighting Falcon TNI AU yang meminta mereka atas perintah Panglima TNI.
Pesawat yang terbang dari Addis Ababa, Ethiopia, menuju Hongkong, itu masuk wilayah Indonesia tanpa izin. Pesawat kargo itu membawa mesin pesawat darurat ke Singapura untuk perawatan. Panglima TNI pun memerintahkan TNI AU agar memaksa turun pesawat tersebut.