TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengklarifikasi pernyataannya yang dikutip calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto. Dia menyebut Indonesia hanya dapat bertahan selama tiga hari jika terjadi perang.
Baca juga: Pilih Jokowi, Ryamizard: Penghianat Itu Hukumannya Ditembak Mati
Ryamizard mengatakan pernyataan itu ia lontarkan sekitar 10-12 tahun yang silam di sebuah diskusi. Saat itu tengah terjadi kelangkaan bahan bakar minyak. "Waktu itu (ada) kelangkaan minyak. Kalau perang besar terus menerus, tiga hari tiga malam pesawat jalan terus, kapal jalan terus, ya habis itu," kata dia di kantornya, Jakarta, Rabu, 16 Januari 2019.
Namun di luar faktor kelangkaan minyak, dia menjamin TNI dapat bertahan lama jika ada perang. Dia bahkan menyebut Indonesia mampu bertahan perang hingga 1.000 tahun. "1.000 tahun kita mampu berperang," kata dia.
Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat itu optimistis tentara kuat perang begitu lama lantaran tanah Indonesia yang kaya. "Kalau kita perang 1.000 tahun, masih eksis kok. Kenapa? Kita adalah perang rakyat semesta. Jadi apa yang di bumi, itu bisa kita gunakan, kita makan, hidup dari situ," katanya.
Baca juga: Dipanggil Jokowi ke Istana, Ryamizard Buru-buru ke Jakarta
Pernyataan Ryamizard dikutip Prabowo Subianto saat memberikan pidato bertajuk Indonesia Menang di JCC, Senin, 14 Januari lalu. Dia juga menyinggung soal pernyataan orang lain yang optimistis Indonesia tak akan punah.
"Saudara-saudara sekalian, Menteri Pertahanan pemerintah sekarang saja katakan kalau Indonesia terpaksa perang hari ini, kita hanya bisa tahan tiga hari, karena pelurunya hanya untuk tiga hari yang ada," katanya.