TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mencatat sasaran terbanyak berita bohong atau hoaks adalah pemerintah. Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjadi salah satu yang paling banyak diserang isu tersebut.
Baca: Jokowi Naikkan Gaji Perangkat Desa, Gerindra: Kepentingan Politik
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Kominfo), Rosarita Niken Widiastuti, menyatakan salah satu hoaks yang menimpa presiden berkaitan dengan isu PKI. "Selain hoaks, banyak juga hujatan dan hinaan," kata dia di Pullman Hotel, Jakarta, Selasa, 15 Januari 2019.
Niken menuturkan, penyebar hoaks juga menyerang semua pasangan calon presiden dan wakil presiden yang akan bertarung di Pilpres 2019. Mendekati pemilu, tren hoaks bahkan menimpa penyelenggara pemilu. Korban hoaks yang lain ialah parlemen dan partai politik.
Menurut Niken, data tersebut diperoleh dari hasil analisis di media sosial. Dia memperkirakan hoaks di media sosial akan semakin banyak lantaran pemilu semakin dekat.
Sepanjang 2018 saja, Kominfo menerima 14.427 aduan terkait hoaks. Dari hasil verifikasi, sebanyak 1.645 di antaranya terbukti merupakan hoaks. Jumlahnya meningkat dari 2017 yaitu 7.430 aduan dengan 386 yang terverifikasi hoaks.
Untuk itu, Niken mengajak masyarakat untuk waspada. "Jangan percaya begitu saja informasi di media sosial. Tidak semua informasi di media sosial benar," katanya.
Simak: Meutya Hafid Ungkap Persiapan Debat Capres Jokowi - Ma'ruf Amin
Niken mengajak masyarakat selalu memverifikasi setiap informasi yang didapat. "Informasi apapun harus kita cek dulu," katanya.