TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memerintahkan jajarannya untuk segera melakukan pendidikan kebencanaan bagi masyarakat. Ia menargetkan edukasi kebencanaan bisa dimulai bulan ini.
Baca: Mendadak Temui Ribuan Perangkat Desa, Jokowi Janji Naikkan Gaji
"Di akhir bulan ini bisa dimulai, baik di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, juga di masyarakat, dan saya ingin ini terus digerakan di semua daerah terutama di daerah-daerah rawan bencana," katanya dalam rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Senin, 14 Januari 2018.
Jika hal itu dilakukan, Jokowi berharap masyarakat bisa lebih cepat mengantisipasi bencana yang terjadi. "Sehingga korban yang ada bisa kita hilangkan dan diminimalkan," tuturnya.
Selain itu, Jokowi meminta agar sistem peringatan dini terhadap bencana dievalusi. "Dicek di lapangan dan diuji, dan pengorganisasian sistem peringatan dini betul-betul semua pada posisi yang baik," ujarnya.
Baca Juga:
Baca: 6 Misi Jokowi Berantas Korupsi, Perkuat KPK Termasuk di Dalamnya
Kepada para jajarannya, Jokowi juga meminta agar manajemen kebencanaan diperhatikan. Ia ingin koordinasi dan sinergi antarlembaga negara terbentuk sehingga siap dalam menghadapi bencana.
Harapannya, kata Jokowi, jika terjadi bencana maka lembaga terkait bisa segera merespons. "Mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, relawan, PMI, dan organisasi masyarakat," kata mantan gubernur DKI Jakarta itu.
Jokowi mengingatkan pula kepada lembaga negara untuk rutin melakukan simulasi latihan penanganan bencana.
Selain itu, dalam rapat kali ini, ia meminta Kepala BNPB yang baru, Letnan Jenderal Doni Monardo, agar tetap memerhatikan rehabilitasi, rekonstruksi, dampak gempa bumi yang terjadi di Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Tenggara serta tsunami di Banten dan Lampung.