TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Sosial (Kemensos) memperkirakan kebutuhan dana untuk Bantuan Stimulan Pemulihan Sosial (BSPS) korban bencana di Nusa Tenggara Barat (NTB), Sulawesi Tengah, serta Banten dan Lampung pada 2019 mencapai Rp 631,1 miliar. Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Harry Hikmat mengatakan dana itu terdiri dari bantuan untuk di NTB sebesar Rp 456 miliar dan Sulawesi Tengah Rp 151,5 miliar. Sedangkan bantuan untuk korban bencana di Banten dan Lampung Rp 23 miliar.
Harry menuturkan dana bansos itu rencananya akan dicairkan pada 2019. "Tapi ini masih harus dibahas, masih harus dikaji. Harus dipastikan datanya mendekati kebenaran," dia di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu, 9 Januari 2019.
Baca: Ahli Waris Korban Meninggal Bencana Sulteng akan Dapat Rp 15 Juta
Bantuan pemulihan sosial diberikan untuk santuan ahli waris korban tewas akibat belanja serta jaminan hidup korban selamat. Kemensos juga memberikan bantuan untuk mengisi perabotan hunian tetap. Nilainya diperkirakan Rp 3 juta per kepala keluarga. "Pengalaman terdahulu itu sangat membantu."
Sebelumnya Kemensos menyiapkan dana santuan untuk korban luka berat. Namun saat ini BPJS Kesehatan sudah menjamin korban bencana.
Pemerintah saat ini tengah berfokus menangani dampak bencana di NTB, Sulawesi Tengah, serta Banten dan Lampung. Presiden Jusuf Kalla meminta penanggulangan dipercepat. JK berulangkali rapat evaluasi bersama menteri terkait.
Baca: Tsunami Selat Sunda, Kemensos Buka Dapur Umum di 5 Titik Ini
Sejumlah bencana melanda keempat provinsi itu dalam beberapa waktu terakhir. Kawasan Lombok dan Sumbawa, NTB diguncang gempa berkekuatan besar berulang kali. Gempa yang disusul tsunami juga terjadi di Palu, Sigi, dan Donggala, Sulawesi Tengah. Di Palu, bencana diperparah dengan terjadinya likuifaksi.
Pada akhir 2018, bencana kembali terjadi. Erupsi Gunung Anak Krakatau menyebabkan longsor dalam laut yang memicu tsunami di Selat Sunda. Lima kabupaten di Provinsi Banten dan Provinsi Lampung diterjang ombak.