TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyiratkan bahwa partainya tidak hanya menyiapkan pemilihan presiden 2019. Tetapi juga meminta kader mempersiapkan strategi memenangkan pemilihan presiden 2024.
Baca: Megawati Sindir Sikap Pendukung Prabowo di Depan Zulkifli Hasan
"Pemilu 2019 itu hanya sebuah momen. Satu langkah yang sebenarnya, yang akan terjadi nantinya sesungguhnya adalah pada 2024," kata Megawati Soekarnoputri saat berpidato dalam acara HUT PDIP ke-46 di Jiexpo Kemayoran, kemarin.
Menurut Megawati, 2024 merupakan saat krusial dimana alih generasi akan terjadi. "Kenapa? Karena sebenarnya dari keadaan bangsa itu akan benar-benar terjadi alih generasi (tahun 2024). Jadi, kalian bersiaplah jangan tengok kiri, tengok kanan, lurus ke depan. Rakyatlah yang jadi penentu," ujar Megawati.
Adapun hasil pemilu 2019 ini, memang merupakan sebuah patokan bagi partai untuk menuju pemilu 2024. Bisa atau tidaknya partai mencalonkan kader sendiri pada 2024, juga bergantung pada suara partai di legislatif. Untuk itu Megawati memerintahkan seluruh kadernya untuk bergerak menjelang pilpres yang akan digelar 17 April mendatang.
"Waktu kita singkat, hanya 97 hari menuju pemilu. Bergeraklah. Partai ini harus menang dan Pak Jokowi harus terpilih lagi sebagai presiden," ujar Megawati.
Untuk mencapai itu, Megawati juga mengingatkan kadernya untuk tetap solid. "Jangan bertengkar karena kursi. Remeh temeh, jangan saling sikut. Singkirkan metode konflik. Enyahkan devide et impera. Jangan tebarkan benih perpecahan, hoaks, dan kebencian," ujar dia.
Baca juga: Megawati, Prabowo, dan Kenangan Nasi Goreng
Sebab, kata Megawati, jika PDIP pecah berarti sudah kalah dari awal dalam politik. "Kalau solid, setengah pertempuran sudah PDIP menangkan. Setengah kemenangan lagi, turunlah ke rakyat, menangkan hati mereka," ujar Megawati.