TEMPO.CO, Jakarta - Hasil survei Indikator Politik Indonesia mencatat elektabilitas pasangan Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin dan Prabowo - Sandiaga Uno cenderung stagnan.
Baca: Elektabilitas Jokowi 50 Persen, Dahnil Anzar: Wajah Jokowi Panik
"Tak ada pergerakan elektabilitas yang signifikan dari kedua pasangan calon," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi, Selasa, 8 Januari 2019. Hasil survei Indikator pada Desember 2018, menyebut elektabilitas Jokowi - Ma'ruf Amin 54,9 persen sedangkan Prabowo - Sandiaga sebesar 34,8 persen.
Menurut Burhanudin, hasil survei elektabilitas tersebut tidak jauh berbeda dengan sigi Indikator pada September 2018. Saat itu, elektabilitas Jokowi - Ma'ruf Amin itu 57,7 persen dan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno 32,3 persen.
Sedangkan survei Indikator pada Oktober 2018, Pasangan nomor urut 01 mendapat 53,0 persen sedangkan lawan mereka 30,0 persen.
Jika dibandingkan dengan sigi dari lembaga lain, elektabilitas Jokowi dan Prabowo juga cenderung stagnan. Sigi Lingkaran Survei Indonesia Denny JA pada November 2018 menunjukkan elektabilitas Jokowi dan Ma'ruf Amin 53,2 persen dan Prabowo -Sandiaga 31,2 persen.
Simak juga: Debat Capres Berdampak pada Elektabilitas dan Pemilih Mengambang
Angka ini juga tidak bergerak dari survei LSI JA pada Agustus 2018 - sebelum masa kampanye - dengan hasil elektabilitas Jokowi-Ma'ruf sebesar 52,2 persen dan Prabowo-Sandi 29,5 persen.