TEMPO.CO, Pandeglang -Badan SAR Nasional (Basarnas) mencatat ada 12 korban tsunami Selat Sunda belum diketemukan hingga saat ini. Sedangkan jumlah warga yang mengalami luka-luka sebanyak 1.941 orang dan meninggal 433 orang.
Hal itu disampaikan Kepala Basarnas Banten, Zaenal Aripin di Posko Terpadu Penanggulangan Tsunami di Labuan, Pandeglang, Jumat, 4/1. Tsunami Selat Sunda melanda kawasan Perairan Selat Sunda wilayah pesisir Provinsi Banten dan Lampung Jumat, 22 Desember.
Tim SAR gabungan telah berupaya keras melakukan evakuasi korban tsunami di pesisir pantai Provinsi Banten dan Lampung itu, baik yang masih hidup maupun meninggal. Tim ini terdiri dari TNI, Polri, BNPB dan BPBD.
Berita terkait: Tanggap Bencana Tsunami Selat Sunda di Lampung Berakhir Besok
Meski cuaca di wilayah itu cukup buruk disertai hujan deras dan angin kencang, namun tim SAR gabungan berhasil melakukan evakuasi terhadap banyak korban tsunami. Satu per satu korban dilarikan ke Puskesmas dan RSUD Berkah Pandeglang. "Kita mengapresiasi tim SAR gabungan itu hampir semua korban bisa ditemukan," kata Zaenal Aripin.
Saat ini, tim SAR gabungan masih melakukan pencarian di sepanjang pesisir Pandeglang. Mereka memfokuskan pencarian korban tsunami di tiga sektor antara lain sektor I Pantai Carita- Pantai Labuan, sektor II Pantai Panimbang-Tanjung Lesung dan sektor III Pantai Tanjung Lesung-Sumur. "Kami berharap semua korban tsunami bisa ditemukan," kata Zaenal
Sementara itu, lima jenazah yang belum teridentifikasi di RSUD Berkah Pandeglang dimakamkan secara massal di pemakaman Nini Aki Jalan Raya Serang di Desa Cigadung Kecamatan Karang Tanjung Pandeglang.
ANTARA