TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP, Hasto Kristiyanto dan Wakil Sekjen Demokrat Andi Arief saling serang soal penyebaran berita bohong atau hoax 7 kontainer surat suara tercoblos di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Kabar penemuan surat suara itu sebelumnya beredar pada Rabu petang, 7 Januari. Desas-desus tersebut diawali dengan cuitan politikus Demokrat Andi Arief di Twitter.
Baca juga: Hoax 7 Kontainer Surat Suara, KPU Minta Polisi Cek Akun Penyebar
“Pernyataan Saudara Andi sangat provokatif, cermin kekerdilan jiwa, mental prejudice, dan sangat berbahaya. Pernyataan jalanan tanpa dasar tersebut sudah memenuhi delik hukum untuk dipersoalkan," ujar Hasto lewat keterangannya pada Kamis, 3 Januari 2019.
Hasto menuding, apa yang dilakukan Andi Arief semakin membuktikan adanya penggunaan skenario berupa penciptaan kondisi ketidakpercayaan pada lembaga penyelenggara pemilu dengan cara-cara tidak beradab, menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan politik dengan tujuan memasukkan opini Pemilu sepertinya curang. "Padahal Pak Jokowi kepemimpinannya sangat demokratis dan menghormati independensi penyelenggara pemilu," ujar dia.
PDI Perjuangan, ujar dia, menegaskan bahwa di tahun politik ini seluruh pihak seharusnya wajib menjaga suasana yang kondusif, dan menjaga disiplin seluruh anggota dan kadernya agar tidak menciptakan kegaduhan yang merusak energi persatuan bangsa. “Kami berharap agar apa yang dilakukan oleh Saudara Andi Arief yang mencoreng keadaban politik di awal tahun, agar tidak terjadi lagi," ujar dia.
Menanggapi berbagai komentar tersebut, Andi Arief hanya santai dan malah menyalahkan kubu Jokowi. "Hasto Sekjen PDIP buta huruf. Suruh baca tweet saya dengan jelas. Saya mengimbau supaya dicek. Karena isu itu sudah dari sore muncul. Bahkan Ketua KPU sendiri mengakui dia mendapat kabar dari sore. KPU beegerak setelah himbauan saya," cuit Andi Arief lewat akun twitter-nya.
Baca juga: Andi Arief: Justru Sandiaga Janji Sumbang Dana Kampanye Partai
Komisi Pemilihan Umum bersama Bawaslu melakukan pengecekan ke Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu malam, 2 Januari 2019. Ketua KPU Arief Budiman menyatakan kabar tersebut tidak benar. "Kami memastikan berdasarkan keterangan dari Bea Cukai tidak ada berita itu. Tidak ada juga kabar bahwa ada TNI AL yang menemukan itu. Tidak benar KPU telah menyita satu kontainer tersebut. Semua berita bohong," ujar Arief, kemarin malam.