Andi Areif pernah menyampaikan tudingan terkait Sandiaga menggelontorkan uang untuk Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Amanat Nasional demi menjadi calon wakil presiden Prabowo. Menurut Andi, masing-masing partai menerima Rp 500 miliar dari Sandi.
Baca: KPU: Kabar 7 Kontainer Surat Suara Tercoblos di Priok Hoax
Bawaslu merespons pernyataan Andi dengan mengundang Andi untuk dimintai keterangan. Namun, undangan Bawaslu tak dipenuhi. Andi Arief beralasan berada di luar kota.
4. Sindir Prabowo jago kandang
Andi Arief juga pernah mengkritik calon presiden Prabowo Subianto yang disebutnya lamban dalam berkampanye. Menurut Andi, sikap malas Prabowo memberi kesan bahwa mantan Panglima Kostrad tak serius mengikuti pemilihan presiden atau Pilpres 2019.
Andi Arief. twitter.com
"Ini otokritik: Kalau dilihat cara berkempanyenya sebetulnya yang mau jadi Presiden itu @sandiuno atau Pak Prabowo ya. Saya menangkap kesan Pak Prabowo agak kurang serius ini mau jadi Presiden," cuit Andi pada hari ini, Jumat 12 Oktober 2018.
Menurut Andi, Prabowo yang notabene mengikuti kontestasi pemilihan presiden harus lebih aktif berkeliling kampanye di penjuru Indonesia. Ia berujar partai pendukung tidak akan bergerak aktif jika Prabowo tak menunjukkan sikap serupa.
Simak Juga: Instruksi Bareskrim Polri soal Penyebar Hoaks 7 Kontainer Surat Suara Tercoblos