Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Tokoh Adat Pulau Sangiang Emoh Dievakuasi Pasca-Tsunami

image-gnews
Ketua Dewan Keluarga Masjid Pulau Sangiang, Sofian Sauri di Pulau Sangiang, Serang, Banten, 24 Desember 2018. (Dok. Istimewa)
Ketua Dewan Keluarga Masjid Pulau Sangiang, Sofian Sauri di Pulau Sangiang, Serang, Banten, 24 Desember 2018. (Dok. Istimewa)
Iklan

TEMPO.CO, Pandeglang - Sofian Sauri sedang berbincang dengan bapak-bapak di pelataran Masjid Al Muhajirin Pulau Sangiang saat tsunami Selat Sunda menerjang pulau itu pada 22 Desember lalu. Dia langsung meloncat dari duduknya karena mendengar jeritan minta tolong dari arah pantai.

"Saya naik motor ke arah pantai," kata Sofian saat dihubungi Tempo, Senin, 31 Desember 2018.

Malam itu, pria 42 tahun yang akrab disapa Pian itu mengingat banyak wisatawan yang sedang berlibur di pulau yang dekat dengan Gunung Anak Krakatau tersebut. Sejak sore, ia melihat puluhan wisatawan membangun tenda di tepi pantai.

Baca: Korban Tsunami Selat Sunda: 437 Tewas, 9 Belum Teridentifikasi

Namun, laju motor Pian terhenti saat sampai di 100 meter dari arah pantai. Dia melihat gulungan ombak mengarah ke daratan. Instingnya mengatakan itu tsunami.

Tak mau ambil resiko, Pian memutar balik dan memperingatkan warga di kawasan pemukiman yang berjarak 500 meter dari mulut pantai. "Ada tsunami, ada tsunami," kata dia.

Mendengar teriakannya, Pian mengajak warga berkumpul di tengah pemukiman. Dia meminta warga untuk mengungsi ke dataran yang lebih tinggi di belakang kampung, termasuk istrinya dan dua orang anaknya. Setelah semua dievakuasi, Pian mengajak sejumlah warga yang mau untuk mencari korban di tepi pantai. Pencarian juga dibantu anggota TNI dan Polisi Hutan.

Baca: Saat Anak-anak Korban Tsunami Banten Jalani Trauma Healing

Pian memilih memfokuskan pencarian korban malam itu di kawasan kebun kelapa di sekitar pulau. Dia menduga banyak wisatawan dan penduduk yang menghindari ombak dengan berlari ke wilayah perkebunan kelapa milik warga.

Menurut Pian, pencarian sulit dilakukan karena kondisi yang gelap. Kesulitan juga muncul karena korban terpencar-pencar di kawasan kebun. Namun, teriakan-teriakan dari wisatawan yang tersesat di kebun membantu timnya mengetahui posisi korban.

Menurut Pian, saat ditemukan kebanyakan korban dalam keadaan syok dan mengalami luka patah tulang. Dia dan warga lainnya mesti menggendong sebagian korban menuju tempat pengungsian yang ada di bukit. Semalaman dia dan sejumlah warga melakukan pencarian.

Sejumlah kapal terdampar ke area pemukiman penduduk akibat gelombang tsunami di desa Sukamanah, Anyer, Banten, Senin, 24 Desember 2018. ANTARA

Hasilnya, Pian berhasil mengevakuasi sekitar 50 pengunjung dan warga. Namun, setelah didata kembali, ternyata masih ada dua warga Pulau Sangiang dan dua pengunjung yang belum ditemukan.

Hilangnya dua pengunjung yang hilang diketahui dari catatan wisatawan yang datang hari itu. Sementara, dua warga Pulau Sangiang yang belum ketemu bernama Wawan, 6 tahun, dan Suparman (50).

Wawan diketahui hilang dari penuturan ibunya yang juga menjadi korban tsunami. Si ibu menceritakan bahwa Wawan ikut dirinya berjualan di tepi pantai saat kejadian. Sang ibu mengalami luka parah. Adapun Suparman diketahui tengah memandu wisatawan di malam nahas tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pencarian korban dilanjutkan esok hari, 23 Desember 2018. Pagi itu, anggota Basarnas, TNI AL dan relawan datang untuk melakukan evakuasi dan pencarian. Pencarian berhasil menemukan dua pengunjung dalam keadaan tewas dalam kondisi tertimbun pasir. Tim gabungan juga berhasil menemukan Wawan dalam kondisi tewas di semak-semak sekitar pantai. Tim belum menemukan jasad Suparman.

selanjutnya relawan datang ke pulau Sangiang ...

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Tips Menyusun Jurnal Scopus, Pemicu Banjir Dubai, dan Catatan Tsunami Gunung Ruang di Top 3 Tekno

1 hari lalu

Jalan yang terendam banjir setelah hujan lebat di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. Pusat Meteorologi Nasional mengatakan UEA mengalami curah hujan terberat dalam 24 jam terakhir sejak mulai mengumpulkan data pada tahun 1949, menambahkan bahwa curah hujan tertinggi tercatat di daerah 'Khatm Al Shakla' di Al Ain mencapai 254 mm. Gelombang badai petir yang hebat disertai hujan lebat mempengaruhi sebagian besar kota di UEA pada tanggal 16 April terutama di Dubai, Sharjah dan Al Ain di mana pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions Asia antara Klub Al-Ain UEA dan Al-Hilal dari Arab Saudi telah ditunda. EPA-EFE/STRINGER
Tips Menyusun Jurnal Scopus, Pemicu Banjir Dubai, dan Catatan Tsunami Gunung Ruang di Top 3 Tekno

Langkah untuk menyusun jurnal terindeks Scopus, basis data paling bergengsi di dunia akademik, menjadi artikel utama Top 3 Tekno hari ini.


Erupsi Gunung Ruang dan Bencana Dahsyat 1871

2 hari lalu

Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut meletus pada pukul 19.19 WITA. ANTARA/Foto diambil dari grup percakapan 'Info Gunung Api Sitaro'.
Erupsi Gunung Ruang dan Bencana Dahsyat 1871

Erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara tak hanya menghasilkan gumpalan abu vulkanik.


Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

2 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara, Rabu, 17 April 2024. Data PVMBG menyebutkan selama kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi dengan ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang. Foto: X/@infomitigasi
Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.


Sejarah Letusan Gunung Ruang, Pernah Catat Tsunami Setinggi 25 Meter

2 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara, Rabu, 17 April 2024. Data PVMBG menyebutkan selama kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi dengan ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang. Foto: X/@infomitigasi
Sejarah Letusan Gunung Ruang, Pernah Catat Tsunami Setinggi 25 Meter

Badan Geologi mencatat erupsi Gunung Ruang terjadi sedikitnya 16 kali sejak 1808.


Fakta Erupsi Gunung Ruang: Ancaman Tsunami sampai Belasan Penerbangan di Manado Dibatalkan

2 hari lalu

Erupsi eksplosif yang terjadi di Gunung Ruang yang berlokasi di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, Rabu malam 17 April 2024. Gunung api itu kini berstatus Awas. (ANTARA/HO-PVMBG)
Fakta Erupsi Gunung Ruang: Ancaman Tsunami sampai Belasan Penerbangan di Manado Dibatalkan

Erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara menyebabkan sejumlah penerbangan dari dan ke Manado dibatalkan, peringatan dini tsunami dan hujan kerikil.


Kenapa Erupsi Gunung Ruang Bisa Memicu Tsunami dan Gelombang Tinggi? Berikut Analisis BMKG

2 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara, Rabu, 17 April 2024. Data PVMBG menyebutkan selama kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi dengan ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang. Foto: X/@infomitigasi
Kenapa Erupsi Gunung Ruang Bisa Memicu Tsunami dan Gelombang Tinggi? Berikut Analisis BMKG

Letusan gunung api darat yang dekat dengan perairan bisa memicu tsunami. Hal itu sempat terjadi pada Gunung Ruang yang sedang erupsi.


Letusan Gunung Ruang, Badan Geologi Sempat Peringatkan Potensi Tsunami

2 hari lalu

Erupsi eksplosif yang terjadi di Gunung Ruang yang berlokasi di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, Rabu malam 17 April 2024. Gunung api itu kini berstatus Awas. (ANTARA/HO-PVMBG)
Letusan Gunung Ruang, Badan Geologi Sempat Peringatkan Potensi Tsunami

Badan Geologi sempat mengingatkan potensi tsunami akibat erupsi Gunung Ruang Sulawesi Utara.


Erupsi Eksplosif Sepanjang Hari Ini, Gunung Ruang Kini Berstatus Awas

2 hari lalu

Erupsi eksplosif yang terjadi di Gunung Ruang yang berlokasi di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, Rabu malam 17 April 2024. Gunung api itu kini berstatus Awas. (ANTARA/HO-PVMBG)
Erupsi Eksplosif Sepanjang Hari Ini, Gunung Ruang Kini Berstatus Awas

Erupsi Gunung Ruang terus terjadi sepanjang hari ini dengan tinggi kolom letusan yang semakin tinggi. Masyarakat diminta waspada tsunami.


Gempa Tektonik M5,0 Guncang Laut Banda Pagi Tadi, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

4 hari lalu

Peta pusat gempa tektonik M5,0 di Laut Banda, Alor, NTT, Selasa pagi 16 April 2024.  Istimewa
Gempa Tektonik M5,0 Guncang Laut Banda Pagi Tadi, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa tektonik berkekuatan M5,0 mengguncang dari wilayah Laut Banda pada Selasa pagi, 16 April 2024, sekitar pukul 10.07.15 WIB.


Fakta-fakta Gempa Taiwan, Terbesar Sejak 1999?

12 hari lalu

Foto yang dirilis The Central News Agency (CNA) menunjukkan bangunan runtuh pasca gempa berkekuatan magnitudo 7,4  di Hualien, Taiwan, 3 April 2024. Gempa berkekuatan magnitudo  7,4 melanda Taiwan pada pagi hari tanggal 03 April dengan pusat gempa 18 kilometer selatan Kota Hualien  pada kedalaman 34,8 km, menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).  EPA-EFE/KANTOR BERITA PUSAT
Fakta-fakta Gempa Taiwan, Terbesar Sejak 1999?

Taiwan baru saja dilanda bencana gempa yang memakan korban jiwa dan kerugian materiel. Bagaimana faktanya?