8. Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY
Menjelang pendaftaran capres dan cawapres, Ketua Umum Partai Demokrat ini tak luput dari perhatian publik. Sempat melakukan lobi-lobi politik untuk menjadikan putranya Agus Harimurti Yudhoyono sebagai cawapres, SBY akhirnya memutuskan mendukung Prabowo. Ketika itu, SBY sempat mengungkapkan dirinya sulit untuk mendukung Jokowi karena terganjal Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
9. Novel Baswedan
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi itu menjadi sorotan sepanjang tahun karena kasus penyiraman air keras yang dialaminya pada 11 April 2017 tak kunjung terungkap. Lembaga swadaya masyarakat, koalisi masyarakat sipil, dan wadah pegawai KPK, terus mendorong Presiden Jokowi membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta lantaran merasa ada kejanggalan dalam penyidikan kasus Novel.
Baca: Koalisi Desak Jokowi Bentuk Tim Pencari Fakta Novel Baswedan
Baru-baru ini, Komnas HAM kembali menyarankan Jokowi membentuk TGPF. Bedanya, tim tersebut diusulkan berada di bawah kepolisian. Staf Ahli Presiden, Adita Irawati, mengatakan Jokowi masih mempelajari usulan itu. Secara paralel presiden juga minta Polri untuk terus menindaklanjuti penyelidikan atas kasus Novel," ujarnya saat dihubungi Jumat, 21 Desember 2018.
10. Gatot Nurmantyo
Nama Gatot menjadi sorotan karena manuver politiknya. Mantan Panglima TNI itu sempat disebut-sebut bakal maju pemilihan presiden. Ketika itu, elektabilitas Gatot di sejumlah survei tidaklah kecil. Dia juga dianggap dekat dengan sejumlah tokoh Islam. Namun, namanya meredup setelah Prabowo dan Jokowi memilih calon wakilnya.
Menjelang akhir tahun, Gatot kembali menjadi sorotan setelah menantang Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Mulyono dan Panglima TNI Hadi Tjahjanto untuk menggelar nonton bareng film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI.