TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah tokoh di Tanah Air menyedot perhatian publik karena keterkaitannya dengan peristiwa-peristiwa penting yang terjadi selama tahun 2018. Selain itu, ada pula beberapa tokoh yang menjadi perbincangan masyarakat karena pernyataannya menuai kontroversi. Jokowi merupakan salah satu tokoh yang banyak menjadi sorotan dalam Kaleidoskop 2018. Berikut 10 tokoh yang menyita perhatian di Tanah Air selama 2018.
1. Jokowi
Google Search Indonesia mencatat Jokowi nama panggilan Presiden Joko Widodo sebagai salah satu tokoh yang paling banyak dicari sepanjang tahun 2018. Tak hanya popular di Tanah Air, Jokowi juga dikenal di internasional.
Baca: Jokowi VS Prabowo: Daftar Televisi dan Materi Debat Capres
Awal tahun ini, Jokowi mengunjungi Afganistan yang tengah menghadapi konflik. Saat berada di sana, Presiden RI ini menolak memakai rompi antipeluru. Dari foto viral, Jokowi diketahui sempat menjadi imam salat Presiden Afganistan Ashraf Ghani sewaktu berada di sana. Soal foto viral itu, Jokowi sempat berujar hal itu tak perlu dibesar-besarkan. “Kami ingin jamak takdim melanjutkan Ashar, saya maju (menjadi imam). Ya biasa, lah. Apa sih yang diramaikan?," ujarnya ketika itu.
Saat pembukaan Asian Games 2018, Jokowi membuat banyak orang terkejut dengan aksinya. Sebelum muncul di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, ia lebih dulu muncul dalam rekaman video, tengah menaiki sepeda motor melewati kemacetan jalan dari Istana Bogor tanpa pengawalan. Aksinya itu lantas menjadi perbincangan publik.
Maju kembali sebagai calon presiden inkumben pada pemilihan presiden 2019, Jokowi beberapa kali melontarkan istilah-istilah tak biasa, seperti politikus sontoloyo dan politik genderuwo. Pernyataan yang dilontarkannya pun menjadi ramai karena ditanggapi banyak pihak.
2. Prabowo Subianto
Ketua Umum Partai Gerindra ini kembali maju sebagai calon presiden 2019. Sebelumnya, saat berpasangan dengan Hatta Rajasa pada pilpres 2014, ia kalah dengan 46,84 persen, sedangkan Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kalla menang dengan 53,12 persen suara. Keputusannya maju sebagai capres membuat Prabowo ramai diperbincangkan di tahun ini.
Baca: Deklarasi Capres, Prabowo Singgung Soal Puan Maharani dan SBY
Sebagai capres, Prabowo terus mendapatkan perhatian. Terlebih lagi, beberapa kali putra ekonom Soemitro Djojohadikoesoemo itu mengeluarkan pernyataan kontroversial. Salah satunya soal tampang Boyolali yang kemudian memunculkan kegaduhan. Setelah menerima banyak protes terkait ucapannya itu, Prabowo meminta maaf dan menjelaskan bahwa pernyataannya tidak bermaksud merendahkan orang Boyolali.
Baru-baru ini, saat berpidato dalam Konferensi Nasional Partai Gerindra di Bogor, pada pertengahan Desember ini, ia kembali melontarkan pernyataan yang menuai kontroversi. Ketika itu, dia menyatakan Indonesia akan punah jika dirinya dan calon wakil presiden Sandiaga Uno kalah di pilpres 2019. “Kita tidak boleh kalah. Kalau kita kalah, negara ini bisa punah," ujarnya.
3. Ma'ruf Amin
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini menjadi perbincangan publik setelah dipilih Jokowi menjadi calon wakil presiden pendampingnya di pilpres 2019. Ditunjukkan Ma’ruf, 75 tahun, ini mengejutkan banyak pihak. Sebab, hingga beberapa saat sebelum pengumuman, nama Mahfud MD, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi yang santer terdengar bakal mendampingi Jokowi.
Sebagai cawapres, Ma’ruf beberapa kali melontarkan pernyataan yang memicu kontroversi. Soal mobil Esemka, misalnya. Ia sempat menyampaikan bahwa mobil nasional itu bakal diproduksi besar-besaran pada Oktober 2018, ketika mengisi tausiah di Pondok Pesantren Nurul Islam, Kamis, 27 September 2018. Namun, apa yang disampaikannya tidak terbukti. Ma’ruf pun berdalih, peluncuran mobil Esemka tergantung pabrikannya yaitu PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK).
Ma'ruf kembali menjadi pusat perhatian karena pidatonya pada peresmian posko dan deklarasi relawan di Cempaka Putih, Sabtu, 10 November 2018. Dia mengatakan, hanya orang yang buta dan budek yang tidak mengakui keberhasilan pembangunan pemerintah Joko Widodo. Pernyataan itu kemudian menuai protes dari Forum Tunanetra. Aksi protes mereda setelah Ma’ruf menegaskan dirinya tidak bermaksud menyinggung kaum disabilitas dengan pernyataannya itu.