TEMPO.CO, Jakarta - Jajaran rektorat Universitas Indonesia (UI) mendatangi Istana Negara untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Rektor UI Muhammad Anis mengatakan pihaknya berkunjung untuk melaporkan selesainya pembangunan Rumah Sakit Universitas Indonesia.
Baca: Baru Diresmikan Jokowi, Lereng Jalan Tol di Salatiga Runtuh
"Terus kami diskusi mengenai berapa kapasitasnya, kemudian apa yang menjadi keunggulannya, dan sebagainya," katanya saat ditemui seusai pertemuan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 27 Desember 2018.
Anis menjelaskan pihaknya turut mengundang Jokowi untuk meresmikan rumah sakit tersebut pada Januari 2019. "Kami mengusulkan di Januari, tapi tanggalnya tergantung dari kesediaan presiden," tuturnya.
Ia menuturkan rumah sakit tersebut memiliki kapasitas 300 tempat tidur dan mampu tahan gempa hingga magnitudo 9. Selain itu, keunggulan rumah sakit ini mempunyai mekanisme pemisahan yang baik antara pasien terinfeksi dengan yang tidak terinfeksi. "Dan juga kalau terjadi kebakaran kita bisa menggunakan sistem untuk memblok agar api itu tidak mengganggu pasien-pasien yang lain," ucapnya.
Baca: Bahas Pelebaran Sungai, Anies: Pak Presiden Sebut Normalisasi
Anies mengatakan rumah sakit Universitas Indonesia sebenarnya sudah beroperasi sejak Oktober 2018. Namun masih terbatas hanya untuk kalangan internal UI. "Untuk para civitas akademika, dosen, karyawan, mahasiswa sambil kami mengetes sistem yang kami miliki, peralatan, dan sebagainya," ujarnya.
Menurut Anies, pihaknya siap membuka rumah sakit ini untuk umum lantaran sudah lolos uji prosedur standard. Nantinya, kata dia, rumah sakit ini bisa menjadi rujukan karena tipenya adalah tipe B. "Tapi kami akan arahkan menjadi rumah sakit pendidikan," ujarnya.