Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

KPAI Usulkan Kurikulum Khusus di Sekolah Darurat Bencana

Reporter

Editor

Amirullah

image-gnews
Siswa menyumbangkan mainan tradisional otok-otok untuk anak-anak korban gempa bumi dan tsunami di Palu dalam aksi bertajuk #Solodaritas dari Solo untuk Palu di SD Kristen Manahan, Solo, Jawa Tengah, Jumat, 12 Oktober 2018. Mainan tesebut selanjutnya dikirimkan ke Sekolah Darurat Pengungsian Petobo di Palu sebagai bentuk solidaritas para siswa terhadap anak-anak korban gempa dan tsunami. ANTARA FOTO/Maulana Surya
Siswa menyumbangkan mainan tradisional otok-otok untuk anak-anak korban gempa bumi dan tsunami di Palu dalam aksi bertajuk #Solodaritas dari Solo untuk Palu di SD Kristen Manahan, Solo, Jawa Tengah, Jumat, 12 Oktober 2018. Mainan tesebut selanjutnya dikirimkan ke Sekolah Darurat Pengungsian Petobo di Palu sebagai bentuk solidaritas para siswa terhadap anak-anak korban gempa dan tsunami. ANTARA FOTO/Maulana Surya
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Perlindungan Anak Indonesia atau KPAI menyarankan pemerintah menyiapkan kurikulum khusus di sekolah darurat di daerah-daerah terdampak bencana. Sebabnya, situasi yang dihadapi siswa di sana berbeda dengan siswa pada umumnya.

Baca: Situasi Terkini Gunung Anak Krakatau, Terdengar Suara Dentuman

Komisioner KPAI Retno Listyarti mengatakan sangat tidak adil jika sekolah darurat harus menerapkan kurikulum nasional yang saat ini berlaku. "Sistem penilaian dan prinsip keadilan bagi semua anak didik tidak mungkin disamakan antara siswa di sekolah darurat karena wilayahnya terdampak bencana," katanya di Kantor KPAI, Jakarta, Kamis, 27 Desember 2018.

Retno menuturkan, proses belajar di sekolah darurat sangat terbatas. Siswa tidak bisa belajar seperti biasa lantaran ruang kelas harus digunakan bergantian dengan siswa kelas lain.

Sarana prasarana sekolah juga sangat minim. Berdasarkan pantauan Anggota KPAI Susianah Affandy di Palu, Donggala, dan Sigi serta Lombok, misalnya, distribusi prasarana sekolah darurat tidak merata. "Hanya sekolah di bawah Kemendikbud yang dapat distribusi sekolah darurat. Sementara sekolah agama di bawah Kementerian Agama tidak," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: BMKG: Erupsi Gunung Anak Krakatau Membahayakan Penerbangan

Susianah mengatakan hal ini terjadi lantaran Unicef, badan PBB yang mengurusi pengungsi, sebagai pemberi bantuan bekerja sama dengan Kemendikbud, bukan Kementerian Agama. Dia menyebut  masih ada dikotomi dalam cara pandang Kemendikbud.

Retno mengatakan, kurikulum khusus juga diperlukan karena kondisi psikologis dan siswa belum stabil. Mereka mengalami trauma lantaran menghadapi bencana. Di Palu misalnya, sudah sebulan tak ada guru yang mengajar.

Menurut Retno, KPAI akan memprioritaskan program kurikulum khusus di sekolah darurat tahun depan. Pihaknya akan berbicara dengan Kemendikbud usai banyaknya bencana yang terjadi.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

BRIN: Satelit LAPAN Bantu Proses Komunikasi Wilayah Terlanda Bencana

1 hari lalu

Satelit rakitan dalam negeri bernama LAPAN A2/LAPAN ORARI yang akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Bogor, Jawa Barat, Kamis, 3 September 2015. Peluncurannya sendiri akan dilakukan di pusat antariksa Satish Dhawan, Sriharikota, India. Nantinya, satelit akan dibawa ke orbit dengan ditumpangkan pada roket India bersama satelit penelitian astronomi milik Organisasi Riset Antariksa India. [TEMPO/Subekti; SB2015090312] KOMUNIKA ONLINE
BRIN: Satelit LAPAN Bantu Proses Komunikasi Wilayah Terlanda Bencana

Satelit LAPAN-A2/LAPAN-ORARI merupakan salah satu hasil riset karya anak bangsa yang dikembangkan oleh BRIN.


Hari Ini Pengumuman SNBP 2024, Simak Cara Registrasi Siswa yang Lolos Seleksi

3 hari lalu

Tangkapan layar-Ketua Umum Tim Penanggung Jawab Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2024, Prof. Ganefri dalam sosialisasi SNBP yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin, 12 Februari 2024. (ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari)
Hari Ini Pengumuman SNBP 2024, Simak Cara Registrasi Siswa yang Lolos Seleksi

Jumlah pendaftar Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi atau SNBP 2024 mencapai 702.312 siswa.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

7 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


Kemendikbudristek dan Australia Kerja Sama Luncurkan Program INOVASI Fase Ketiga

7 hari lalu

Peluncuran program INOVASI (Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia) fase ketiga, pada 21Maret 2024 di Jakarta. Ini merupakan kemitraan pendidikan antara Pemerintah Australia dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia di Jakarta
Kemendikbudristek dan Australia Kerja Sama Luncurkan Program INOVASI Fase Ketiga

Program INOVASI fase ketiga merupakan kemitraan bidang pendidikan antara kedua negara untuk meningkatkan pembelajaran dan keterampilan murid SD.


Kesetaraan Gender, UNFPA Indonesia Serukan Isu Perempuan Jadi Prioritas

7 hari lalu

Tersangka kasus pencabulan anak di bawah umur, Suradi (20) bersama pasangannya dan keluarga berdoa usai prosesi pernikahan di kantor Satreskrim Polres Malang, Jawa Timur, Kamis 12 Maret 2014. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Kesetaraan Gender, UNFPA Indonesia Serukan Isu Perempuan Jadi Prioritas

UNFPA Indonesia berharap isu kehamilan di kalangan remaja dan pernikahan anak menjadi priortias Pemerintah karena dampaknya ke kesetaraan gender


Ditjen Bimas Hindu Serahkan 9 SK Peralihan Pasraman ke Widyalaya

9 hari lalu

Ditjen Bimas Hindu Serahkan 9 SK Peralihan Pasraman ke Widyalaya

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama RI, menyerahkan 9 Surat Keputusan atau SK Peralihan Pasraman menjadi Pendidikan Widyalaya, di Provinsi Kalimantan Tengah, Senin, 18 Maret 2024.


Cegah Perang Sarung dengan Mendorong Partisipasi Anak di Kegiatan Ramadan

10 hari lalu

Ilustrasi barang bukti perang sarung. Dok. Humas Polri
Cegah Perang Sarung dengan Mendorong Partisipasi Anak di Kegiatan Ramadan

KPAI menyarankan partisipasi anak dalam berbagai kegiatan Ramadan demi mencegah terjadinya kekerasan yang melibatkan anak, seperti perang sarung.


BRI Peduli Bantu Masyarakat Terdampak Bencana di Sumbar dan Jabar

11 hari lalu

BRI Peduli Bantu Masyarakat Terdampak Bencana di Sumbar dan Jabar

Bantuan diberikan kepada warga di Sumatera Barat, Cirebon, dan Bandung Barat.


Bupati Sukabumi Tekankan Koordinasi dan Kewaspadaan Bencana Alam

11 hari lalu

Bupati Sukabumi Tekankan Koordinasi dan Kewaspadaan Bencana Alam

Cuaca ekstrim dan potensi bencana harus menjadi perhatian Organisasi Perangkat Daerah atau OPD untuk melakukan koordinasi dengan satgas bencana.


Marak Perang Sarung, KPAI Imbau Pesantren hingga Ormas Bantu Arahkan Kegiatan Anak selama Ramadan

12 hari lalu

(ki-ka) Pengurus Formas LKSA - PSAA, Jasra Putra bersama pengurus Panti Asuhan Dapur Yatim Baleendah, Devi Susiana dan Komisioner KPAI, Rita Pranawati menjelaskan foto-foto terkait penyergapan panti oleh Densus 88 Anti Teror saat konferensi pers di Kantor KPAI, Jakarta, 19 Januari 2016. TEMPO/Amston Probel
Marak Perang Sarung, KPAI Imbau Pesantren hingga Ormas Bantu Arahkan Kegiatan Anak selama Ramadan

KPAI mengimbau pelbagai lembaga keagamaan, seperti pesantren, lembaga zakat, dan ormas Islam, membantu mengarahkan kegiatan anak selama Ramadan.