Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Alasan PVMBG Larang Dekati Gunung Anak Krakatau dalam Radius 5 Km

image-gnews
Kondisi Gunung Anak Krakatau lewat udara yang terus mengalami erupsi pada Ahad, 23 Desember 2018. Erupsi Gunung Anak Krakatau ini diduga menjadi sebab tsunami di wilayah Banten dan Lampung. TEMPO/Syafiul Hadi
Kondisi Gunung Anak Krakatau lewat udara yang terus mengalami erupsi pada Ahad, 23 Desember 2018. Erupsi Gunung Anak Krakatau ini diduga menjadi sebab tsunami di wilayah Banten dan Lampung. TEMPO/Syafiul Hadi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api, Pusat Vulknanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral, Wawan Irawan mengatakan, pelebaran daerah bahaya Gunung Anak Krakatau menjadi 5 kilometer dengan naiknya status aktivitas gunung tersebut menjadi Siaga (Level III) disebabkan karakater letusan gunung sudah berbeda.

Baca juga: Status Gunung Anak Krakatau Siaga, BNPB: Hindari Pantai

“Pertimbangannya karena letusannya sudah berubah, tidak stromboloian lagi. Dikhawatirkan adanya letusan hidrovulkanik (letusan akibat kontak magma dengan air),” kata dia saat dihubungi Tempo, Kamis, 26 Desember 2018.

Wawan mengatakan, karakter letusan Gunung Anak Krakatau kini sudah berubah menjadi letusan Surtsyeyan yakni karakter letusan yang terjadi akibat kontak magma dengan air. “Dikhawatirkan terjadi aktivitas di bawah, adanya kontak antara magma dengan air laut. Dikhawatirkan kemungkinan bisa terjadi di bawah laut. Tapi indikasi ke sana belum ada, belum terpantau. Ini kewaspadaan saja,” kata dia.

Wawan mengatakan, PVMBG masih berupaya menambah peralatan pemantau Gunung Anak Krakatau. Penambahan alat tersebut sekaligus untuk mengganti peralatan yang dipasang di pulau Gunung Anak Krakatau yang rusak saat letusan gunung tersebut pada 22 Desember 2018.

Tim yang dikirim PVMBG belum bisa mendekati Gunung Anak Krakatau akibat cuaca yang belum mendukung, serta masih tingginya aktivitas erupsi gunung tersebut. “Rencana menambah alat terkendala cuaca,” kata Wawan.

Wawan mengatakan, peralatan seismik yang memantau aktivitas kegempaan Gunung Anak Krakatau tersisa di Pulau Sertung. Data yang terekam di peralatan tersebut dikirim ke Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau di Pasauran, Banten.

Menurut Wawan, kejadian tsunami akibat runtuhnya tubuh Gunung Anak Krakatau masih berpotensi berulang. “Dengan kejadian kemarin, masih harus diwaspadai. Kita tidak tahu kondisi tubuh Gunung Anak Krakatau. Kalau dari citra satelit, sudah hilang sebagian,” kata dia.

PVMBG masih mencoba mengamati langsung fisik tubuh Gunung Anak Krakatau. “Kita tidak tahu apakah morfologinya, masih ada ketinggiannya, atau sudah rendah, harus dilihat lagi. Kita belum bisa tentukan secara fisik,” kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dari citra satelit, tubuh gunung tersebut separuhnya hilang Laporan petugas dari Pos Pengamat Gunung Anak Krakatu di Kalianda, Lampung Selatan, Lampung, sempat melaporkan puncak gunung hilang. “Petugas di Lampung, di Pos Kalianda sempat melihat, tapi masih ragu, puncak gunungnya hilang. Ada kemungkinan bagian yang ikut longsor,” kata Wawan.

Pelaksana Tugas Kepala PVMBG, Sekretaris Badan Geologi, Antonius Ratdomopurbo mengatakan, letusan tipe Surtseyan teramati sejak 22 Desember 2018. "Yaitu aliran lava atau magma yang keluar kontak dengan air. Hal ini berarti bahwa debit volume magma yang dikeluarkan meningkat dan lubang kawah membesar, kemungkinan terdapat lubang kawah baru yang dekat dengan ketinggian air," kata dia, dikutip dari penjelasan tertulisnya, Kamis, 27 Desember 2018.

Pada 22 Desember 2018 tersebut terjadi kejadian longsoran tubuh Gunung Anak Krakatau. Diawali pukul 07.00 WIB rekaman seismik gunung tersebut menunjukkan terjadinya letusan menerus tanpa jeda.

Pada pukul 20.55 WIB terjadi gempa yang diperkirakan berasal dari kompleks Krakatau yang tercatat dalam skala kecil di stasiun seismik Pulau Sertung dan Gunung Gede, Cianjur. Pukul 21.03 peralatan seismik PVMBG yang dipasang di Pulau Gunung Anak Krakatau mati yang diduga akibat terkena letusan gunung tersebut. Citra satelit mendapati lereng barat-barat daya longsor (flank collapse) dan masuk ke laut. "Data seismik tidak menunjukkan adanya gejala kenaikan energi seismik sebelum kejadian longsor," kata Ratdomo.

Baca juga: Status Gunung Anak Krakatau Naik Menjadi Siaga III

Ratdomo mengatakan, hingga saat ini aktivitas letusan Gunung Anak Krakatau masih berlangsung menerus. Letusan yang teramati berupa letusan Strombolian disertai lavapijar dan awan panas. Pada 26 Desember 2018 sempat teramati letusan awan panas dan Surtseyan. "Awan panas ini mengakibatkan hujan abu, termasuk yang terekam pada 26 Desember 2018 jam 17.15 WIB. Pos Kalianda, jam 12 malam melaporkan suara gemuruh dengan intensitas tinggi," kata dia.

Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral, menaikkan status aktivitas Gunung Anak Krakatau. “Berdasarkan hasil pengamatan dan analisa data visual maupun instrumental hingga tanggal 27 Desember 2018 pukul 05.00 WIB, tingkat aktivitas Gunung Anak Krakatau dinaikkan dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga) terhitung pukul 06.00 WIB,” dikutip dari rilis yang diterima Tempo, Kamis, 27 Desember 2018.

PVMBG meminta warga mewaspadai hujan abu letusan Gunung Anak Krakatau. Masyarakat diminta mengenakan masker dan kacamata bila beraktivitas di luar rumah. “Masyarakat di wilayah pantai Provinsi Banten dan Lampung harap tenang dan dapat melakukan kegiatan seperti biasa dengan senantiasa mengikuti arahan BPBD setempat,” mengutip rilis.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Masa Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung Ruang Tersisa Sepekan, Pendataan Masyarakat Masih Jadi PR

1 hari lalu

Personel Basarnas (Badan SAR Nasional) mengamati Gunung Ruang dari dermaga pelabuhan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Siau, Tagulandang, Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, Kamis 18 April 2024. Data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan dalam kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi dengan ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang yang menimbulkan suara gemuruh, gempa, dan kilatan petir vulkanik. ANTARA FOTO/HO-Basarnas
Masa Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung Ruang Tersisa Sepekan, Pendataan Masyarakat Masih Jadi PR

BNPB mencatat masih ada pekerjaan rumah pada pendataan masyarakat yang terkena dampak bencana erupsi Gunung Ruang, Sulawesi Utara.


Badan Geologi Turunkan Status Gunung Ruang dari Awas Menjadi Siaga

1 hari lalu

Foto handout yang disediakan oleh Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (BASARNAS) menunjukkan asap dan abu erupsi Gunung Ruang, di Sulawesi Utara, Indonesia, 19 April 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM melaporkan Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, meletus pada 16 April malam. Akibat letusan Gunung Ruang, 272 KK atau sekitar 828 jiwa dievakuasi. EPA-EFE/BASARNAS
Badan Geologi Turunkan Status Gunung Ruang dari Awas Menjadi Siaga

Penurunan status tersebut seiring dengan menurunnya aktivitas gempa vulkanik Gunung Ruang.


BNPB Sebut Darurat Bencana Masih Berlaku Meski Status Gunung Ruang Turun

1 hari lalu

Foto handout yang disediakan oleh Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (BASARNAS) menunjukkan asap dan abu erupsi Gunung Ruang, di Sulawesi Utara, Indonesia, 19 April 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM melaporkan Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, meletus pada 16 April malam. Akibat letusan Gunung Ruang, 272 KK atau sekitar 828 jiwa dievakuasi. EPA-EFE/BASARNAS
BNPB Sebut Darurat Bencana Masih Berlaku Meski Status Gunung Ruang Turun

Penurunan status ini hanya mengurangi batas area yang harus dikosongkan di sekitar Gunung Ruang.


Evakuasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Terus Dilakukan, Letusan Masih Terjadi

1 hari lalu

Foto handout yang disediakan oleh Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (BASARNAS) menunjukkan asap dan abu erupsi Gunung Ruang dilihat dari desa Tagulandang, Sulawesi Utara, Indonesia, 19 April 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG) Kementerian ESDM melaporkan Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, meletus pada 16 April malam. Akibat letusan Gunung Ruang, 272 KK atau sekitar 828 jiwa dievakuasi. EPA-EFE/BASARNAS
Evakuasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Terus Dilakukan, Letusan Masih Terjadi

Erupsi Gunung Ruang masih terjadi secara berkala dan menyemburkan abu vulkanik yang dapat berisiko bagi kesehatan masyarakat.


Profil Gunung Ruang yang Mengalami Erupsi di Sulawesi Utara

3 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara, Rabu, 17 April 2024. Data PVMBG menyebutkan selama kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi dengan ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang. Foto: X/@infomitigasi
Profil Gunung Ruang yang Mengalami Erupsi di Sulawesi Utara

Gunung Ruang salah satu gunung berapi aktif di Sulawesi Utara. Gunung ini mengalami letusan eksplosif terbaru dalam kurun waktu 22 tahun terakhir


Tips Menyusun Jurnal Scopus, Pemicu Banjir Dubai, dan Catatan Tsunami Gunung Ruang di Top 3 Tekno

4 hari lalu

Jalan yang terendam banjir setelah hujan lebat di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. Pusat Meteorologi Nasional mengatakan UEA mengalami curah hujan terberat dalam 24 jam terakhir sejak mulai mengumpulkan data pada tahun 1949, menambahkan bahwa curah hujan tertinggi tercatat di daerah 'Khatm Al Shakla' di Al Ain mencapai 254 mm. Gelombang badai petir yang hebat disertai hujan lebat mempengaruhi sebagian besar kota di UEA pada tanggal 16 April terutama di Dubai, Sharjah dan Al Ain di mana pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions Asia antara Klub Al-Ain UEA dan Al-Hilal dari Arab Saudi telah ditunda. EPA-EFE/STRINGER
Tips Menyusun Jurnal Scopus, Pemicu Banjir Dubai, dan Catatan Tsunami Gunung Ruang di Top 3 Tekno

Langkah untuk menyusun jurnal terindeks Scopus, basis data paling bergengsi di dunia akademik, menjadi artikel utama Top 3 Tekno hari ini.


Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

4 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara, Rabu, 17 April 2024. Data PVMBG menyebutkan selama kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi dengan ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang. Foto: X/@infomitigasi
Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.


Pantau Intens Gunung Awu, Badan Geologi: Kami Tidak Menyangka Gunung Ruang Erupsi Lebih Dulu

4 hari lalu

Puncak Gunung Awu di Sangihe,  Sulawesi Utara, tertutup awan pada Sabtu 27 Agustus 2022 . Gunung api paling utara di Indonesia ini diturunkan status aktivitasnya ke level II atau Waspada. ANTARA/Jerusalem Mendalora.
Pantau Intens Gunung Awu, Badan Geologi: Kami Tidak Menyangka Gunung Ruang Erupsi Lebih Dulu

Gunung Awu letaknya berdekatan dengan Gunung Ruang.


Penjelasan Pakar ITB Soal Petir Erupsi yang Terjadi Saat Letusan Gunung Ruang

4 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara, Rabu, 17 April 2024. Data PVMBG menyebutkan selama kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi dengan ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang. Foto: X/@infomitigasi
Penjelasan Pakar ITB Soal Petir Erupsi yang Terjadi Saat Letusan Gunung Ruang

PVMBG secara cepat menaikkan status Gunung Ruang.


Sejarah Letusan Gunung Ruang, Pernah Catat Tsunami Setinggi 25 Meter

5 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara, Rabu, 17 April 2024. Data PVMBG menyebutkan selama kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi dengan ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang. Foto: X/@infomitigasi
Sejarah Letusan Gunung Ruang, Pernah Catat Tsunami Setinggi 25 Meter

Badan Geologi mencatat erupsi Gunung Ruang terjadi sedikitnya 16 kali sejak 1808.