TEMPO.CO, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Lampung Selatan mengevakuasi sebanyak 40 wisatawan yang terjebak di pulau Sebesi setelah tsunami Selat Sunda terjadi. Pulau itu merupakan salah satu pulau terdekat dengan anak Gunung Anak Krakatau yang erupsi hingga memicu tsunami.
"Menjelang siang ini sekitar 40 wisatawan yang terjebak di Pulau Sebesi sudah tiba di dermaga Dermaga Canti di pesisir Kecamatan Rajabasa Lampung Selatan," kata Kepala BPBD Lampung Selatan, Ketut Sukarte saat dihubungi Tempo pada Senin, 24 Desember 2018.
Baca: Ada Wilayah Terdampak Tsunami Selat Sunda Belum Dapat Bantuan
Ketut mengatakan 40 wisatawan tersebut semuanya selamat dan tidak ada yang mengalami luka-luka. Sebelumnya, pulau Sebesi belum bisa dijangkau sejak tsunami terjadi pada Sabtu malam.
Ketinggian gelombang yang terjadi malam itu mencapai tiga meter. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika mengatakan tsunami tersebut terjadi akibat erupsi anak Gunung Anak Krakatau sampai gelombang menghempas pesisir Banten dan Lampung. Hingga Senin pagi, data sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Nasional, jumlah korban mencapai 281 orang meninggal, 1.016 luka-luka dan 57 hilang.
Baca: Tsunami Selat Sunda Terjadi Saat Puncak Hujan Meteor Ursid
Pada Senin pagi, Ketut mengatakan satu kapal bermuatan bantuan dan makanan sudah berlayar menuju pulau Sebesi dari dermaga Canti. Diperkirakan terdapat 2.000 lebih penduduk berada di pulau Sebesi belum tersentuh bantuan.
Ketut menyebutkan hingga saat ini, jumlah korban dan dampak akibat tsunami Selat Sunda di pulau Sebesi belum diketahui karena tim gabungan masih di lapangan untuk mengevakuasi. BPBD pun berencana akan mengevakuasi masyarakat terutama yang mengalami luka-luka ke Lampung Selatan. "Kami upayakan akan evukuasi dengan satu kapal yang sedang munuju ke Sebesi," ujarnya.