TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek meninjau wilayah bencana tsunami di sekitar Pantai Carita, Pandeglang, Banten, pada Senin, 24 Desember 2018. Menurut Nila, hingga sore kemarin, Puskesmas Carita terus menerima korban bencana dengan total korban sebanyak 232 orang.
Baca: Kondisi Kecamatan Sumur, Daerah Terdampak Tsunami yang Terisolasi
"Kami dari kesehatan merupakan garda terdepan untuk membantu para korban. Di Puskesmas Carita ini menerima 65 jenazah kemudian ada 167 yang membutuhkan pertolongan," kata Nila dalam siaran tertulisnya.
Nila mengatakan, semua korban telah dievakuasi ke rumah sakit terdekat, yaitu RSUD Pandeglang, untuk mendapatkan perawatan lebih intensif. Sebab, puskesmas hanya berperan sebagai garda terdepan untuk pelayanan kesehatan.
Mengenai bantuan kesehatan, Nila menuturkan kementeriannya sudah mengirimkan kantong jenazah, obat, alat kesehatan. Bagi korban bencana yang selamat juga telah diberikan biskuit makan tambahan (PMT) di lokasi pengungsian. Nila mengatakan, PMT didapat dari buffer stock masing-masing dinas kesehatan di Banten.
Baca: Tiga Pengurus Partai Golkar Bekasi Meninggal dalam Tsunami Anyer
Bencana tsunami melanda kawasan Banten dan Lampung pada Sabtu malam, 22 Desember 2018. Data sementara yang dihimpun Badan Penanggulangan Becanan nasional menunjukkan ada 281 korban meninggal, 1.016 luka-luka, dan 57 orang belum ditemukan. Adapun jumlah pengungsi terdata sebanyak 11.687 orang.
Kerusakan fisik akibat bencana tersebut meliputi 611 unit rumah rusak, 69 unit hotel-vila, 60 warung dan pertokoan, dan 420 perahu-kapal rusak.
Juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan korban dan kerusakan terdapat di lima kabupaten terdampak, yaitu Pandeglang, Serang, Lampung Selatan, Tanggamus, dan Pesawaran. "Kabupaten Pandeglang adalah daerah yang paling banyak jumlah korban dan kerusakannya dibandingkan daerah lain," kata Sutopo.