TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi sejak pagi tadi telah berada di Provinsi Banten untuk meninjau penanganan dampak tsunami Banten yang menerjang pantai-pantai di sekitar Selat Sunda, khususnya di Kabupaten Pandenglang, Serang dan Lampung Selatan.
Berdasarkan laporan Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekrertariat Presiden Bey Machmudin, Jokowi tiba sekitar pukul 09.47. Tak lama ia bertemu dengan Gubernur Banten Wahidin Halim, Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto di Kecamatan Labuan.
Baca: Jokowi Bertolak ke Banten, Cek Penanganan Tsunami Selat Sunda
Jokowi mendengar penjelasan mengenai wilayah mana saja yang terkena dampak tsunami tersebut. "Penjelasan peta wilayah dampak tsunami di halaman kantor kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang pukul 10.00 WIB," kata Bey dalam keterangan tertulisnya, Senin, 24 Desember 2018.
Setelah mendapat penjelasan, Jokowi bergegas meninjau korban selamat yang sedang dirawat di Puskesmas Labuan.
Selain itu, Jokowi menemui pengungsi di Posko Penanggulangan Bencana Kementerian Sosial di Lapangan Futsal Rancateureup, Labuan. Di tempat ini, ia juga mengecek kesiapan dapur umum yang ada.
Baca: JK Sebut Tsunami Tanpa Gempa di Banten Kejadian Tak Biasa
Usai dari lapangan futsal Rancateureup, Jokowi dan rombongan brgerak menuju rumah sakit lapangan Batalyon kesehatan I Marinir Cilandak di Labuan. Di sini ia kembali menengok para korban yang selamat.
Jokowi menyempatkan pula melihat langsung Hotel Mutiara Carita yang rusak tersapu gelombang tsunami. Lewat foto yang Bey kirim, tampak Jokowi berada di tengah-tengah puing bangunan.
Tak hanya dari darat, Jokowi juga memantau lokasi gempa dari udara. Bersama Panglima TNI dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Jokowi memantau wilayah terdampak bencana tsunami di wilayah Banten dari helikopter EC725 Caracal TNI AU.
Baca: Korban Tsunami Banten Khawatirkan Penjarahan di Malam Hari
Lewat akun Instagram miliknya, Jokowi menjelaskan tsunami yang terjadi pada Sabtu malam, 22 Desember itu telah menimbulkan korban dan kerusakan di lima kabupaten di Banten dan Lampung, yaitu Pandeglang, Serang, Lampung Selatan, Tanggamus dan Pesawaran.
"Segenap jajaran pemerintah terkait telah melakukan penanganan tanggap darurat pascabencana selekas mungkin untuk mencari para korban, melakukan evakuasi, pelayanan kesehatan, serta membuka posko-posko pengungsian di lokasi," ujar Jokowi.
Ia mencontohkan Kementerian PUPR telah mengoperasikan sejumlah alat berat di lapangan untuk membersihkan puing-puing dan membuka akses jalan yang tertutup, serta mengirim mobil-mobil tangki air, mobil toilet dan puluhan hidran umum untuk memenuhi kebutuhan air bersih dan sanitasi para pengungsi.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menyatakan tsunami terjadi akibat erupsi gunung Anak Krakatau yang bersamaan dengan gelombang pasang saat purnama.
Sementara itu, berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per hari ini hingga pukul 07.00 WIB, tercatat 281 orang meninggal dunia, 1.016 orang luka-luka, 57 orang masih hilang, dan 11.687 orang mengungsi akibat tsunami Banten.