TEMPO.CO, Jakarta - Tim SAR gabungan hari ini masih mencari dan mengevakuasi korban tsunami di kawasan Pantai Tanjung Lesung, Banten. Hingga sore hari, petugas gabungan dari TNI - Polri terlihat masih menyisir area resor kawasan Beach Hotel yang rusak parah diterjang gelombang tsunami.
Baca juga: Melihat dari Dekat Panggung Seventeen yang Digulung Tsunami
Kawasan Beach Hotel ini menjadi perhatian karena pada saat tsunami terjadi sedang menggelar acara family gathering PT PLN dengan menghadirkan band Seventeen.
Seorang anggota TNI Batalyon Mandala Yuda Kostrad, Letnan Satu Infantri Revinaldy F, mengatakan ia tergabung dalam rombongan petugas pertama yang mengevakuasi korban di lokasi bencana. Ia tiba di resor tersebut pada Ahad pagi.
Kala itu, ia menyaksikan sejumlah korban tergeletak di tepi-tepi panggung. Panggung yang menampilkan grup Seventeen ini menghadap langsung ke arah perairan Selat Sunda.
Baca Juga:
Tiang-tiang panggung, menurut kisah Revinaldy, tak lagi berdiri. Hampir seluruh bagiannya luluh-lantak. Tersebar kursi-kursi pesta, gelas-gelas kaca, dan meja bundar pula di sekitar panggung itu.
Dalam penyisirannya, ia menemukan sejumlah alat pentas yang sudah berantakan. Tempo sempat menyaksikan stik drum teronggok di tepi panggung tersebut. Stik drum itu masih utuh dibungkus tas warna hitam.
Baca juga: Hilang Usai Tsunami, Istri Ifan Seventeen Dikabarkan Selamat
Dalam video yang beredar, grup band Seventeen turut tergulung tsunami saat memainkan intro lagu kedua. Tak jelas judul lagu apa yang bakal mereka mainkan. Sebab, intro yang mereka mainkan itu sarat improvisasi.
Selain peralatan musik, Revinaldy mengungkapkan menemukan sejumlah baju pesta di kamar-kamar resor. "Baju pesta itu kebanyakan warnanya merah jambu," katanya saat ditemui Tempo di Beach Hotel Tanjung Lesung, Banten.
Bersama baju-baju pesta itu, ditemukan sejumlah jenazah dalam kondisi terjepit. Sampai saat ini, tsunami itu menyebabkan 222 orang meninggal. Sekitar 500 lebih orang terluka dan puluhan lainnya dinyatakan hilang.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika mensinyalir, tsunami disebabkan oleh longsor bawah laut yang disebabkan aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau.