TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Pembina Partai Golkar, Fahmi Idris, tak menampik bahwa penunjukan Tuan Guru Bajang Zainul Majdi atau TGB sebagai pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, tidak memenuhi syarat menjadi pengurus partai. Sebab, kata Fahmi, penunjukan ini tidak sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Golkar.
Baca: Gabung Golkar, TGB Dapat Dua Jabatan Penting
"Pengurus di DPP itu, syaratnya harus aktif di Partai Golkar selama minimal 5 tahun," ujar Fahmi Idris kepada Tempo, usai acara silaturahmi akhir tahun Keluarga Besar Partai Golkar di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan pada Kamis malam, 20 Desember 2018.
Spesifik dalam Pasal 12 ayat 1 huruf (a) ART Partai Golkar disebutkan, syarat-syarat menjadi pengurus partai haruslah aktif menjadi anggota sekurang kurangnya 5 (lima) tahun. Meski tidak memenuhi persyaratan ini, TGB langsung mendapatkan dua jabatan penting setelah resmi bergabung ke Partai Golkar. Dua jabatan itu yakni, Ketua Koordinator Bidang bidang Keumatan dan Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu atau Bappilu Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden 2019.
Terkait hal tersebut, Fahmi menyebut ada pengecualian untuk hal-hal tertentu. "Ada pengecualian untuk TGB. Sebab, memang dia itu dibutuhkan oleh Partai Golkar. Dalam hal ini, manakala disepakati di rapat pleno lengkap, itu bisa saja terjadi," ujar Fahmi.
Menurut Fahmi, sosok TGB yang dinilai intelektual dan agamis sangat dibutuhkan untuk menaikkan elektabilitas partai menjelang pemilihan umum 2019.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan bahwa TGB disepakati menjabat pengurus DPP secara aklamasi dalam rapat pleno yang digelar Rabu malam, 19 Desember 2018. "Keputusan Tuan Guru ini bergabung diambil dalam forum yang resmi dan diputuskan secara kuorum," ujar Airlangga di lokasi yang sama.
Simak juga: TGB ke Golkar, JK Yakin Untungkan Jokowi dan Golkar
Korbid Pemenangan Pemilu Sumatera DPP Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia yang hadir dalam rapat pleno tersebut menceritakan, info bergabungnya TGB ke Partai Golkar baru diberitahukan Airlangga pada Rabu malam itu. "Jadi terkait posisi yang ditawarkan, disampaikan kepada forum dan tidak ada penolakan, semua setuju," ujar Doli kepada Tempo saat ditemui di lokasi yang sama.