Menurut Irsyad, saat memaparkan data tersebut, Luhut bahkan menyebut namanya secara khusus. “Ustad Irsyad, ini Banten mau kalah. Kita harus bekerja keras. Nanti saya ajarkan cara khusus untuk di Banten,” ujar Irsyad, menirukan Menteri Koordinator Kemaritiman itu. Ketua Bravo-5 Fachrul Razi menambahkan, Luhut juga berpesan agar tim Bravo-5 menjual keberhasilan pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla saat bertemu dengan masyarakat.
Sehari setelah pemaparan Luhut, giliran mantan Sekretaris Kabinet, Andi Widjajanto, memberikan pengarahan. Isinya, menurut Irsyad Djuwaeli, menekankan agar Bravo-5 bekerja lebih keras melakukan serangan darat di tiga provinsi tersebut. Andi adalah Ketua Cakra 19, yang juga dibentuk Luhut bersama sejumlah purnawirawan untuk memenangkan Jokowi dalam pemilihan presiden.
Sekretaris Jenderal Cakra 19 Eko Wiratmoko mengatakan dia juga memberikan saran kepada Luhut agar meminta Ma’ruf berfokus di Banten. “Ma’ruf tidak berdampak signifikan. Kalaupun naik, paling cuma satu strip,” ujarnya.
Luhut dan Andi belum bisa dimintai tanggapan. Staf Khusus Menteri Koordinator Kemaritiman Atmadji Sumarkidjo membenarkan kabar bahwa bosnya hadir dalam rapat kerja Bravo-5. Tapi dia tidak tahu persis isi pembicaraannya. “Diundang dan rapatnya bersifat tertutup,” kata Atmadji.
Simak tulisan lengkapnya di Majalah Tempo bertajuk "Daya Ungkit Satu Setrip"
Ma’ruf Amin masih percaya diri meskipun medan di Banten gawat. Menurut Ma’ruf, di Banten dia akan mendekati ulama dan jawara. Dalam waktu dekat, ia akan mengumpulkan kiai dan pengurus cabang Nahdlatul Ulama di pesantren miliknya, An-Nawawi Tanara, di Serang. “Apalagi saya lahir di Banten,” ujarnya kepada Tempo pada Jumat dua pekan lalu.