TEMPO.CO, Taipei - Seusai menggunting pita tanda pembukaan Taiwan Healthcare+ Expo 2018, Presiden Taiwan Ing-wen Tsai mengunjungi stan yang mengisi gedung Nangang Exhibition Center di Taipei pada 29 November 2018.
Presiden Tsai menjelaskan negaranya memberikan contoh yang baik untuk sistem kesehatan di seluruh dunia dan membantu menetapkan pedoman pengobatan baru. Fasilitas kesehatan Taiwan menjadi tempat pelatihan atau belajar bagi dokter dan tenaga medis dari seluruh dunia.
Baca juga: Teknologi Tinggi Jadi Tulang Punggung Industri Kesehatan Taiwan
Menurut dia, rantai pasokan teknologi Taiwan yang komprehensif, yang meliputi desain informasi dan komunikasi, manufaktur semikonduktor dan produk TIK membantu mengembangkan inovasi medis dan kesehatan.
Bioteknologi dan industri farmasi di Taiwan mengembangkan dan memproduksi obat baru yang memenuhi standar global, katanya.
Pameran yang berlangsung 29 November-2 Desember ini, ujar Presiden Tsai, adalah platform yang penting untuk pemerintah, akademisi, dan sektor swasta untuk bekerja sama dan menunjukkan kepada dunia kekuatan Taiwan.
Untuk menunjukkan keunggulan tersebut, Kementrian Kesehatan dan Kesejahteraan Taiwan, melalui Taiwan External Trade Development Council (Taitra) mengundang Tempo dan beberapa jurnalis dari negara-negara di Asia Tenggara dan India meliput pameran dan mengunjungi rumah-rumah sakit di Taiwan pada 27 November-1 Desember 2018.
Pemerintah Taiwan memang berupaya menjadikan industri kesehatannya jadi rujukan negara lain. Pada 26 Juni 2018, Kementrian Kesehatan dan Kesejahteraan mengkoordinir pembentukan New Southbound Market Healthcare Union. Tujuannya untuk memasuki pasar medis dan kesehatan di Asia Tenggara.
Enam negara, yaitu Malaysia, Vietnam, India, Indonesia, Filipina, dan Thailand diundang dalam program Taiwan One Nation One Platform. Sebagai negara-negara mitra, Taiwan akan memberikan bantuan di bawah kebijakan New Southbound untuk mengembangkan teknik pengobatan.
Ada 17 rumah sakit dan lembaga kesehatan yang mendukung New Southbound. Yaitu Chang Gung Memorial Hospital (Linkou), Taipei Veterans General Hospital, Taichung Veterans General Hospital, Kaohsiung Veterans General Hospital, National Taiwan University Hospital, Mackay Memorial Hospital, China Medical University Hospital.
Selain itu ada Taipei Medical University Hospital, Cheng Hsin General Hospital, Chang Bing Show Chwan Memorial Hospital, E-Da Hospital, Shin Kong Wu Ho-Su Memorial Hospital, Changhua Christian Hospital, Tung’s Taichung Metroharbor Hospital, Chi Mei Medical Centre, National Cheng Kung University Hospital, and Kaohsiung Medical University Chung-Ho Memorial Hospital.
Direktur Jenderal Kementrian Kesehatan Taiwan, Shih Chung-liang menjelaskan bahwa pihaknya berencana memudahkan peraturan tentang layanan medis terapi sel dan program studi untuk dokter dari luar negeri.
Presiden & CEO Taitra, Walter Yeh menjelaskan lebih dari 305.000 pasien luar negeri yang berobat di Taiwan pada 2017. Dari jumlah itu sebanyak 33,17% berasal dari Negara-negara di Asia Tenggara.
"Dengan pendirian Union, Taiwan membuka mata akan potensi pasar layanan medis di Asia Tenggara dan berharap mendapatkan manfaat dari peningkatan ekspor peralatan medis, kesempatan melatih tenaga medis, dan pasien rujukan," kata Yeh.
Laporan InterNations' Expat Insider tahun 2018 mengungkapkan Taiwan berada di peringkat pertama dalam hal kualitas hidup dan peringkat kedua sebagai tempat terbaik untuk para ekspatriat.
Peringkat pertama itu sudah dipegang Taiwan sejak survey tahun 2016. Negara ini mendapat peringkat sangat tinggi untuk health care yang terjangkau (96 persen) dan keselamatan pribadi (98 persen).
Pasien yang akan operasi membawa alat ECMO di National Taiwan University Hospital [Dok. NTUH]
"Dari berbagai segi, sistem kesehatan Taiwan memang terjangkau," kesan ekspatriat dari AS seperti tertulis dalam laporan tersebut.
Simak juga: Taiwan Businesses Eyeing Indonesia`s Logistics Sector
The Economist Intelligence Unit (EIU) yang berbasis di London dalam kajiannya tahun 2000 mencatat Taiwan berada di peringkat kedua, di bawah Swedia, sebagai negara yang paling sehat di dunia.
Pemenang Hadiah Nobel dalam bidang ekonomi, Paul Krugman menulis artikel di The New York Times pada November 2005. Dia menyarankan pembuat kebijakan asuransi kesehatan di Amerika Serikat untuk meniru program asuransi kesehatan nasional Taiwan. Krugman menilai sistem tersebut memungkinkan semua orang di Taiwan menikmati asuransi kesehatan.