TEMPO.CO, Jakarta - Perang sindiran antara tim calon presiden atau capres inkumben Jokowi-Ma'ruf Amin dan tim Prabowo Subianto-Sandiaga Uno kembali terjadi. Teranyar, tim kampanye nasional (TKN) Jokowi-Maruf menilai rencana markas pemenangan tim Prabowo-Sandiaga sebagai sebuah gimmick politik.
Baca: Erick Thohir Sebut Kini Saatnya Kubu Jokowi Menyerang
Anggota Dewan Penasihat Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Romahurmuziy berujar, gimmick politik itu sengaja dilontarkan kubu 02 agar tim Jokowi tak konsentrasi menggarap daerah yang menjadi basis suara Prabowo. "Yaitu di Jabar (Jawa Barat), Banten, dan kemudian beberapa Provinsi Sumatera yang kemarin Pak Jokowi masih kalah," kata Romahurmuziy di Kompleks Parlemen, Kamis, 13 Desember 2018.
Sebelumnya, Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga Sudirman Said mengungkapkan tengah menimbang rencana untuk memindahkan markas pemenangan di Jawa Tengah. Sudirman menuturkan pemindahan merupakan upaya memenangkan pasangan calon nomor urut 02 itu di Jawa Tengah. Sudirman optimistis bakal memecah suara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang selama ini menjadi pemenang pemilihan umum di Jawa Tengah.
Meski sejumlah pengamat menilai aksi saling sindir kedua tim tersebut sebagai hal yang dangkal, hal tersebut hingga kini masih terjadi. Berikut sindiran kubu Jokowi-Ma'ruf terhadap tim Prabowo-Sandiaga.
1. Disebut Gunakan Strategi Donald Trump
Tim sukses pasangan Jokowi-Ma'ruf menuding bahwa kubu penantang menggunakan propaganda politik seperti yang digunakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Influencer Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Budiman Sudjatmiko mengatakan strategi itu juga digunakan saat Trump memenangkan pemilihan presiden pada 2016.
Baca: Timses Jokowi Menilai Pidato Prabowo Meniru Donald Trump
Adapun propaganda yang dimaksud adalah menggunakan teknik kampanye bernama Firehose of Falsehoods yang memanfaatkan kebohongan sebagai alat politik. Salah satunya lewat kasus kebohongan yang dilakukan oleh aktivis Ratna Sarumpaet yang juga mendukung Prabowo-Sandiaga.
2. Relawan Emak-emak Prabowo sebagai Objek Politik
Kubu pendukung Jokowi-Ma'ruf melontarkan sindiran terhadap relawan emak-emak yang menyatakan dukungan kepada Prabowo-Sandiaga. Sindiran tersebut disampaikan oleh sayap dukungan dari relawan Perempuan Bravo-5.
Ketua Divisi Perempuan Bravo-5 Nurmala Kartini Sjahrir mengatakan konotasi emak-emak seolah hanya meletakkan perempuan sebagai objek.