TEMPO.CO, Jakarta - Jenazah ke-17 yang diyakini korban penyerangan kelompok kriminal bersenjata di Nduga, Papua sepekan lalu sudah teridentifikasi oleh Tim Kedokteran dan Kesehatan Polda Papua di Rumah Sakit Umum Daerah Wamena. "Korban yang teridentifikasi bernama Simon Tandi," kata Wakil Kepala Penerangan Kodam XVII/Cendrawasih Letnan Kolonel Infanteri Dax Sianturi melalui pesan teks, Senin, 10 Desember 2018.
Dengan demikian tim gabungan TNI dan Polri telah menemukan sebanyak 17 jenazah termasuk Simon Tandi. Jasad Simon ditemukan di dalam hutan lereng puncak gunung Kabo, masih wilayah Distrik Yall, Kabupaten Nduga.
Sedangkan 16 korban yang lebih dulu ditemukan adalah: Agustinus T, Jepry Simaremare, Carly Zatrino, Alpianus M, Muh. Agus, Fais Syahputra, Yousafat, Aris Usi, Yusran, Dino Kondo, Markus Allo, Efrandy Hutagaol, Samuel Pakiding, Anugrah Tolu, Emanuel Beli Naikteas dan Daniel Karre.
Baca: TNI Temukan Satu Jenazah, Diduga Korban ...
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Papua Komisaris Besar AM Kamal mengatakan, pencarian para korban masih terus berlanjut. Dalam pencarian ini, pasukan gabungan melibatkan 40 personel TNI dari Yonif 751 dan 20 personel Brimob. Mereka menyisir hutan sekitar lokasi penyerangan di puncak Kabo, Kabupaten Nduga.
Baca: DPRD Nduga, Bakal Cek Lokasi Penyerangan di ...
Saat ini, tim masih mencari dua dari 28 pekerja Istaka Karya yang sedang menggarap jembatan di Nduga, Papua pada Ahad, 2 Desember lalu. Dari jumlah itu, sebanyak 14 orang meninggal di lokasi kejadian.
Penyerangan oleh kelompok bersenjata pimpinan Egianus Kogoya dari Organisasi Papua Merdeka dilakukan karena mereka menolak pembangunan jalan Trans Papua. "Prinsipnya kami berjuang menolak semua program pembangunan di Papua Barat. Kami hanya menuntut kemerdekaan," kata juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Sebby Sambom. TPNPB adalah sayap militer OPM.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat memastikan proyek jalan Trans Papua akan tetap berlanjut. Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha (RPU) Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro menjelaskan, sesuai arahan Kementerian PUPR dan Presiden Jokowi bahwa proyek itu akan dilanjutkan dengan jaminan peningkatan keamanan. "Kami sudah membuat kesepakatan dengan Panglima TNI dan Kapolri untuk mengawal keamanan di kawasan itu."