TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Sigi Lingkaran Survei Indonesia atau LSI Denny JA memaparkan hasil survei terbaru mereka terkait isu dan efek elektoral kepada kedua pasangan calon. LSI mencatat ada enam isu dengan tingkat pengenalan masyarakat di atas 50 persen pemilih dan memiliki 60 persen tingkat kesukaan atau ketidaksukaan.
“LSI Denny JA menemukan bahwa ada enam isu yang populer dan punya efek elektoral selama dua bulan ada kampanye,” kata peneliti LSI Denny JA, Rully Akbar dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Kamis 6 Desember 2018.
Baca: LSI: Isu Receh di Kampanye Tidak Dongkrak Elektabilitas Capres
Keenam isu tersebut adalah penyelenggaraan Asian Games 2018, kunjungan Jokowi ke korban gempa dan tsunami Palu, kunjungan Jokowi ke bencana gempa Lombok; Hoax Ratna Sarumpaet, harga dolar Rp 15 ribu dan pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid.
Rully membeberkan, bagi kubu Jokowi-Ma'ruf, isu yang paling berpengaruh adalah kunjungan Jokowi ke korban bencana gempa dan tsunami di Palu menjadi isu dengan efek elektoral tertinggi yakni 25,1 persen. Lalu isu penyelenggaraan Asian Games 2018 dengan 10,6 efek elektoral 10,6 persen. Selanjutnya isu Kunjungan Jokowi ke korban gempa di Lombok dengan tingkat efek elektoral 9,2 persen.
Baca: LSI Denny JA: Pendukung Jokowi Sebut Kondisi Ekonomi Baik
LSI Denny JA juga mencatat sembilan isu lain yang turut menaikkan elektabilitas. Namun jumlahnya cukup jauh. Adapun 9 isu itu adalah hoax Ratna Sarumpaet, tampang Boyolali, rapat tahunan IMF yang memberikan dana bantuan Rp 2 miliar untuk korban gempa Lombok dan Palu, rapat tahunan IMF, New Prabowo, Prabowo tidak akan impor, Yusril Ihza Mahendra menjadi pengacara tim Jokowi-Ma'ruf dan politik sontoloyo.
Sementara itu, bagi kubu Prabowo-Sandiaga, isu yang berpengaruh pada elektabilitas adalah isu kunjungan Prabowo ke korban gempa Lombok sebesar 4,2 persen. Lalu pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid dengan angka 1,5 persen serta isu melemahnya dolar hingga Rp 15 ribu dengan 1,2 persen.
Baca: Survei LSI Denny JA: Partai Koalisi Prabowo Kalah dari Jokowi
Rully mengatakan untuk menentukan isu atau program mana yang paling kuat memberikan efek elektoral, maka isu tersebut harus diukur dengan tingkat popularitasnya dan dikalikan dengan surplus masing-masing capres pada setiap isu itu.
Survei LSI Denny JA ini dilakukan selama 9 hari sejak 10 November sampai 19 November 2018. Metode sampling menggunakan multistage random sampling dengan 1.200 responden. Pengumpulan data menggunakan wawancara tatap muka dengan menggunakan kuisioner dan dilengkapi dengan focus group discussion serta analisis media dan wawancara mendalam. Adapun tingkat margin of error penelitian ini kurang lebih 2,9 persen.