TEMPO.CO, Jayapura - Kepala Kepolisian Daerah Papua Inspektur Jenderal Martuani Sormin mengaku belum dapat memastikan keberadaan 8 orang warga sipil yang melarikan diri dan diselamatkan keluarga tokoh masyarakat Kabupaten Nduga, Papua.
Saat insiden pembunuhan terhadap karyawan PT Istaka Karya dilaporkan, ada 8 warga yang merupakan pekerja atau tukang diamankan warga dan dibawa keluar Distrik Yall. "Kami belum mengetahui dengan pasti nasib delapan orang itu, karena dari laporan awal mereka sudah diamankan keluarga tokoh masyarakat," kata Martuani kepada Antara pada Kamis, 6 Desember 2018.
Baca: Kelompok OPM Pimpinan Egianus Kogoya di Balik Pembunuhan di Papua
Selain mencari mereka, tim gabungan Polri masih mencari karyawan PT Istaka Karya karena pada saat insiden penyerangan jumlah mereka tercatat 25 orang.
Menurut Martuani, letak geografis kawasan itu menyulitkan pencarian dan evakuasi. Ia mengatakan untuk mencapai dan menguasai Yigi, membutuhkan waktu dua hari karena lokasi dan kontak senjata dengan kelompok bersenjata. "Setelah evakuasi jenazah karyawan PT Istaka, kami akan melusuri keberadaan mereka," kata dia.
Baca: TNI Baku Tembak dengan Kelompok Bersenjata Saat Evakuasi di Papua
Insiden penembakan pekerja oleh kelompok bersenjata di Kali Yigi dan Kali Aurak, Distrik Yigi, Nduga, Papua, terjadi pada Senin, 3 Desember 2018. Kelompok yang bertanggung jawab atas insiden ini adalah Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat pimpinan Egianus Kogoya, sayap militer Organisasi Papua Merdeka (OPM).
TNI telah menemukan setidaknya 16 jenazah korban penembakan. Jenazah akan dievakuasi dari titik-titik temuan ke wilayah Mbua. Selain itu, TNI juga menemukan tiga orang personel pekerja PT. Istaka Karya yang menjadi korban selamat.
Baca: TNI-Polri Temukan 16 Korban Tewas Insiden Pembunuhan di Papua