TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Kepala Penerangan Kodam XVII/Cendrawasih Letnan Kolonel Infanteri Dax Sianturi menuturkan, hingga saat ini personel gabungan TNI-Polri telah menemukan 15 orang korban penembakan kelompok bersenjata di Nduga Papua, dalam keadaan meninggal.
Baca juga: Keluarga Korban Penembakan di Papua Datangi Kodim Jayawijaya
"Mereka ditemukan di area Puncak Tabo," ujar Dax melalui pesan singkat, Rabu, 5 Desember 2018. Namun, ke-15 korban meninggal belum teridentifikasi sehingga belum bisa dipastikan apakah keseluruhan korban adalah karyawan PT Istaka Karya.
Sedangkan untuk korban selamat, TNI-Polri telah menemukan 13 orang, yang terdiri dari lima karyawan PT Istaka Karya, enam pekerja bangunan puskesmas Mbua, dan dua pekerja SMP Mbua.
Anggota TNI dibantu warga mempersiapkan peti jenazah untuk korban penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Wamena, Papua, Selasa, 4 Desember 2018. Sebanyak 31 karyawan PT Istaka Karya diduga tewas ditembak oleh KKB. ANTARA/Iwan Adisaputra
Berbeda dengan TNI, Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian mengatakan berdasarkan informasi sementara yang ia terima, korban tewas akibat penembakan kelompok bersenjata di Kabupaten Nduga, Papua, sebanyak 20 orang.
Rinciannya, 19 orang pekerja PT Istaka Karya yang sedang membangun jembatan Kali Yigi dan Aurak dan seorang lagi adalah personel TNI
Dalam insiden yang terjadi pada 2 Desember 2018 ini, dilaporkan puluhan pekerja proyek jalan Trans Papua yang sedang bekerja membangun jembatan di Kali Yigi dan Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua diserang kelompok bersenjata. Belasan orang berhasil menyelamatkan diri, tapi beberapa belum diketahui keberadaannya.
Baca juga: Kapolri Beberkan Asal Senjata Milik Kelompok Bersenjata Papua
Saat ini sudah ada 169 personel gabungan TNI dan Polri yang dikerahkan ke Nduga untuk melakukan proses evakuasi terhadap para korban pembunuhan. Selain mengerahkan personel, aparat gabungan turut mengerahkan empat helikopter, termasuk satu unit jenis MI dan Bolco, untuk proses evakuasi.