TEMPO.CO, Jakarta - Lewat sambungan interkom, Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab berbicara kepada massa aksi Reuni 212 yang berkumpul di sekitar Monas pada Ahad, 2 Desember 2018. Dalam pidato yang diperdengarkan lewat pengeras suara ini, Rizieq menyampaikan beberapa hal mulai dari menyinggung kebobrokan pemerintah era Joko Widodo atau Jokowi. Sampai seruan 2019 Ganti Presiden. Berikut poin-poin ceramah Rizieq:
Simak: Di Acara Reuni 212, Rizieq Shihab Sebut 5 Kebobrokan Jokowi
1. Mengurus negara jangan bohong
Di awal cermahnya, Rizieq berpesan agar tidak berbohong dalam pelbagai urusan. Bahkan, kata dia, ketika bercanda pun tidak boleh berbohong. "Bercanda saja tidak boleh berbohong, Apalagi memgurus umat bangsa dan negara. Jadi sekali lagi jangan bohong. Sekali lagi jangan bohong."
2. Ayat Suci di atas konstitusi
Baca Juga:
Rizieq yang sekarang berada di Mekah meminta massa Reuni 212 untuk mengawal ayat suci agar tetap berada di atas hukum konstitusi. Ia mengatakan persepsi bahwa hukum negara lebih tinggi dari ayat suci adalah propaganda busuk.
Baca: Kata Panitia Soal Pidato Rizieq Shihab di Reuni Akbar 212
Ia meminta peserta aksi untuk mengingat bahwa ayat konstitusi adalah produk manusia yang harus tunduk di bawah ayat suci. "Selagi konstitusi sejalan dengan ayat suci maka wajib dipatuhi," kata Rizieq. "Kalau bertentangan wajib diganti agar diamandemen." Ia meminta massa Aksi 212 mengawal konstitusi agar sejalan dengan ayat suci.