TEMPO.CO, Jakarta - Pekan Pancasila yang digelar masyarakat Indonesia di Australia berlangsung meriah. Sekitar 300 orang mengikuti acara yang dimulai 28 November sampai 1 Desember 2018 itu. Rangkaian kegiatannya meliputi lokakarya, dialog, dan seminar.
Baca: Diaspora Indonesia di Australia 4 Hari Gelar Pekan Pancasila
Berdasarkan rilis yang diterima Tempo pada Minggu, 2 Desember 2018, tujuan menggelar Pekan Pancasila untuk memberikan pengenalan kembali kepada diaspora Indonesia, terutama kalangan remaja dan anak-anak di Australia.
Peserta diskusi Pekan Pancasila yang digelar Indonesian Diaspora Network-United (IDN-United) dan Indonesian Diaspora Network Victoria di Melbourne, Australia. Foto Istimewa
Acara tersebut menghadirkan anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Mahfud MD dan Guru Besar Ilmu Hukum Universitas Indonesia Satya Arinanto. Adapun prakarsa kegiatan, yaitu Indonesian Diaspora Network-United (IDN-United) dan Indonesian Diaspora Network Victoria.
“Empat nilai dasar dalam kehidupan bernegara yang meliputi Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika perlu dipertahankan demi kelangsungan hidup bernegara,” kata Satya Arinanto yang memberi materi tentang Pancasila dan UUD 1945.
“Oleh karena itu, sosialisasi empat nilai dasar tersebut kepada seluruh warga negara dan penduduk Indonesia, termasuk para WNI yang tinggal di luar negeri perlu terus dilakukan,” kata Setya di Monash University, Melbourne, tempat diskusi Pekan Pancasila tersebut.
Dengan sosiaslisasi, kata dia, ancaman terhadap NKRI dan keinginan mengubah dasar negara dapat diminimalisir. Indonesian Diaspora Network-United adalah organisasi diaspora yang bertujuan memberdayakan masyarakat Indonesia di luar negeri. Memperkuat jaringan dan berusaha memberikan kontribusi nyata kepada Tanah Air.