TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ahmad Syafii Ma'arif atau Buya Syafii meminta tak ada perpecahan dalam tubuh Pemuda Muhammadiyah pascaterpilihnya Sunanto sebagai ketua umum organisasi itu dalam muktamar ke XVII di Yogyakarta beberapa waktu lalu.
Baca juga: Klarifikasi Pemuda Muhammadiyah soal Pengembalian Dana Kemah
"Saya sudah bilang ke mereka segera rekonsiliasi kalau memang ada keretakan-keretakan di dalam, karena sudah ada ketua umum terpilih," ujar Buya Syafii ditemui di rumahnya, Minggu 2 Desember 2018.
Dalam muktamar Pemuda Muhammadiyah yang digelar di Yogya 26-28 November 2018 lalu, ada enam kandidat calon ketua umum bersaing memperebutkan posisi ketua umum periode 2018-2022. Berbagai isu mewarnai muktamar. Mulai dari dukungan Ketua Umum demisioner Dahnil Anzar Simanjuntak pada salah satu calon sampai soal intervensi Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan pemerintah dalam muktamar itu.
Namun Buya Syafii membantah adanya intervensi baik dari PP Muhammadiyah maupun dari pemerintah dalam perhelatan muktamar itu. "Tidak ada intervensi itu, tapi seolah dikesankan begitu," ujar Buya.
Buya Syafii menilai pelaksanaan muktamar Pemuda Muhammadiyah itu sudah berjalan dengan baik dan lancar seperti yang diharapkan. Ia hanya berharap pasca muktamar tak ada kekisruhan di dalam tubuh internal Pemuda Muhammadiyah karena ada calon ketua umum yang gagal dan menang.
Baca juga: LPJ Panitia Kemah Pemuda Muhammadiyah Catut Paraf Dahnil Anzar
Buya pun tak mau berkomentar tentang apakah Sunanto sebagai ketua umum terpilih merupakan sosok terbaik untuk Pemuda Muhammadiyah ke depan. "Saya tak bicara dia yang terbaik, tapi dia yang terpilih sebagai ketua umum," ujarnya.