TEMPO.CO, Jayapura - Tokoh adat Sentani, Yanto Khomlay Eluay berpendapat rakyat Papua lebih baik mendorong evaluasi implementasi Otonomi Khusus (Otsus) daripada menghabiskan energi memperingati 1 Desember sebagai hari ulang tahun Organisasi Papua Merdeka atau OPM.
"Saat ini lebih penting mengevaluasi Otsus Papua yang sudah 17 tahun berjalan, namun masih jauh dari keberhasilan," kata Yanto di Jayapura, Papua, Jumat, 30 November 2018.
Baca: PP dan FKPPI Bakal Hadang Demo Mahasiswa yang Usung Papua Merdeka
Yanto yang merupakan anak dari almarhum pejuang kemerdekaan Papua Theys Hiyo Eluay itu tidak sependapat dengan kelompok-kelompok yang terus memanfaatkan isu Papua Merdeka, seperti Komite Nasional Papua Barat (KNPB) dan United Liberal Movement for West Papua (ULWMP) yang bersuara untuk mencari keuntungan di atas penderitaan rakyat di bumi Cenderawasih itu.
"Saya tidak sepakat dengan kelompok-kelompok itu. Lebih baik kita evaluasi Otsus daripada sibuk dengan hal yang tidak bermanfaat untuk rakyat dan malah menyusahkan diri sendiri," kata Yanto.
Yanto mengajak agar rakyat Papua tidak gampang termakan hasutan yang menyesatkan. Menurut dia, hal tersebut hanya membuat rakyat Papua terbawa dalam opini orang lain yang tidak ingin Papua maju seperti daerah lainnya di Indonesia.
Baca: Demo Mahasiswa Papua di Surabaya, Nyaris Bentrok dengan Ormas
Apalagi, kata Yanto pemerintah pusat sedang gencar-gencarnya membangun Papua dalam segala bidang sehingga momentum ini sebaiknya segera disikapi dengan memberikan dukungan yang positif. "Jangan cepat terprovokasi, mari kita berikan bentuk dukungan seperti dorong Otsus untuk dievaluasi atau diaudit, sejauh mana implementasinya," ujarnya.
Pada 10 November lalu, Yanto mengatakan keluarga besar Theys Hiyo Eluay telah berikrar mendukung NKRI sehingga sudah sepantasnya untuk melakukan hal yang sama. Ia pun menyebut otsus adalah hasil perjuangan tokoh Papua termasuk almarhum orang tuanya.
"Tujuannya untuk kesejahteraan rakyat Papua, utamanya pendidikan. Namun sampai hari ini, saudara kita di pedalaman masih jauh tertinggal, padahal semua pemimpin adalah sesama Papua," kata Yanto. Ia pun mengajak rayat Papua sama-sama mengawasi pembangunan di masa otsus ini.