TEMPO.CO, Jakarta - Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab mengatakan Reuni Akbar 212 tak sekedar untuk bernostalgia, melainkan konsolidasi melawan kezaliman. Hal itu ia utarakan dalam video berdurasi lebih dari 6 menit yang diunggah dalam akun Front TV di Youtube pada Kamis, 29 November 2018 kemarin.
Baca juga: Survey: Rizieq Shihab Masih Populer tapi Pengaruhnya Meredup
Rizieq melihat, reuni ini sebagai momentum kebangkitan umat Islam dan rakyat Indonesia. Sebab, melalui aksi ini, kata Rizieq, umat Islam dan rakyat Indonesia harus bersatu melawan kezaliman dan menegakkan keadilan.
"Menuju perubahan ke arah yang lebih baik, insha Allah," ucap Rizieq. Ia pun turut mengimbau agar umat Islam hadir dalam reuni 212 tersebut. Mulai dari ulama, pimpinan masjid dan pesantren, tokoh organisasi masyarakat, akademisi, dokter, pengusaha, hingga artis.
"Kepada segenap umat Islam dan seluruh bangsa Indonesia yang saya cintai, saya serukan untuk hadir ke acara reuni akbar mujahid dan mujahidah 212 di Monas Jakarta yang juga merupakan reuni akbar pejuang 212 dari seluruh elemen bangsa Indonesia," kata dia.
Rizieq meminta kepada para peserta reuni 212 untuk hadir dengan tertib sehingga acara bisa berlangsung damai. Ia juga mengingatkan agar tidak ada satu pun peserta yang merusak aksi ini.
Baca juga: Isi Lengkap Draf Koalisi Keumatan Rizieq Shihab Cs ke Prabowo
"Saya ingatkan kepada semua pihak agar jangan ada yang menggembosi, apalagi merusak, acara reuni 212," kata Rizieq Shihab.
Reuni Akbar 212 yang diusung oleh Persaudaraan Alumni 212 ini merupakan forum yang dibentuk untuk menampung orang-orang yang pernah terlibat dalam aksi Bela Islam pada Desember 2017 silam.
Reuni 212 ini bakal diadakan di lapangan Monas. Polisi telah mendapat pemberitahuan soal acara ini. Adapun panitia akan menggelar acara sejak pukul 03.00 hingga 12.00 WIB. Dalam surat yang diajukan ke kepolisian daerah panitia menyebut massa yang akan hadir berjumlah 1 juta.